TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengatakan Presiden Joko Widodo kesengsem dengan konsep ekonomi syariah dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. "Pidato itu berisi tentang pandangan ihwal arus baru ekonomi Indonesia yang berlandaskan syariah," kata Rommy, Jumat, 10 Agustus 2018.
Baca: Gaya Busana Jokowi dan Maruf Amin Punya Banyak Makna, Apa Itu?
Ma'ruf Amin berpidato soal konsep eknomi syariah ketika dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Muaamalat Syariah di Universitas Islam Negeri Malang, Jawa Timur pada Mei 2017. Jokowi hadir dalam pengukuhan guru besar ini. "Pak Presiden mendukung ekonomi syariah," kata Ma'ruf setelah dikukuhkan menjadi guru besar.
Ma'ruf merasa senang kiprahnya di perekonomian syariah diapresisi lembaga pendidikan tinggi. Sebelumnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Ma'ruf Amin. "Sebelumnya (saya) diberi penghargaan gelar doktor, sekarang menerima penghargaan lagi. Dihadiri Presiden lagi, sebuah penghormatan bagi saya," kata Ma'ruf yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dalam orasinya Ma'ruf meminta pemerintah mengeluarkan regulasi yang mendorong ekonomi syariah. Selain itu, mengalihkan dana pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke jasa keuangan dan bisnis ekonomi syariah.
Dengan demikian kebijakan tersebut diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk sukuk negara dikelola secara syariah. "Indonesia menjadi pasar potensial," ujarnya.
Simak juga: Ma'ruf Amin Sindir Kubu Prabowo yang Tak Mendengar Ijtima Ulama
Kendalanya, kata Ma'ruf Amin, selama ini tak banyak sumber daya manusia yang memadai. Karena itu peran perguruan tinggi penting sekali untuk mewujudkan tenaga kerja terampil.