TEMPO.CO, Jakarta - Nama untuk calon Wakil Presiden atau Cawapres Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, semakin mengerucut. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan dua nama yang ada di kantong Prabowo adalah Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca: Disebut Jadi Opsi Cawapres, Sandiaga Uno Datangi Rumah Prabowo
"Sampai dengan tadi ada dua nama, Pak Sandi dan Pak AHY," kata Muzani di depan rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu malam, 8 Agustus 2018. Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynuddin mengatakan Prabowo sempat menawarkan nama Sandiaga Uno sebagai kandidat calon wakil presiden.
Jika melihat sigi pelbagai lembaga survei, AHY tentu lebih menguntungkan dari Sandiaga Uno. Alasannya, sampai saat ini, nama Sandiaga Uno belum masuk ke radar survei. Sehingga, elektabilitas Wakil Gubernur DKI Jakarta ini dalam kancah politik nasional belum bisa diukur.
Survei LIPI pada 19 April-5 Mei 2018, misalnya, mengunggulkan AHY sebagai cawapres. Elektabilitas AHY mencapai 8,1 persen. Adapun metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan sampel survei berjumlah 2.100 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dengan margin of error (MoE) sebesar 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Simak juga: Gerindra: Sandiaga Uno Serahkan Soal Cawapres kepada Prabowo
Survei Roda Tiga Konsultan yang dirilis pada awal Agustus lalu pun menyebutkan nama AHY mendapat presentase tertinggi sebesar 25,6 persen pada pilihan spontan siapa cawapres Prabowo. Roda Tiga Konsultan menggelar survei pada 23 Juli hingga 1 Agustus 2018. Survei ini menggunakan metode stratified systemic random sampling yang melibatkan 1610 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia dengan responden terdistribusi secara proporsional. Rentang margin of error sebesar 2,5 persen.