TEMPO.CO, Jakarta - "Inilah demokrasi, pak. Kita disuruh-suruh," kata Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kepada Presiden Joko Widodo. Keduanya pun tertawa bersama dengan ratusan masyarakat Jakarta yang berada di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2019.
Baca juga: Hormat Prabowo ke Jokowi dan Tawa di Stasiun MRT Lebak Bulus
Baca Juga:
Bukan tanpa sebab Prabowo berkata seperti itu. Pasalnya, ratusan warga tersebut kompak meminta kedua tokoh yang bertarung di pemilihan presiden 2019 ini berpelukan. "Peluk... Peluk... Peluk...," kata mereka yang seolah tak puas keduanya hanya bersalaman saat memberikan pernyataan pers bersama.
Peristiwa tersebut ikut menandai pertemuan dua tokoh sejak usainya pencoblosan Pemilihan Presiden, 17 April silam. Berbagai peristiwa terjadi terkait rangkaian penghitungan suara hingga sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi. Banyak kalangan mendorong agar Jokowi dan Prabowo, dua kontestan Pilpres, segera bertemu untuk mendinginkan suhu politik tanah air. Pertemuan itu akhirnya terwujud Sabtu, 13/7, di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta.
Di hadapan masyarakat Jakarta ini, Jokowi dan Prabowo sama-sama meminta permusuhan dan perpecahan di tengah masyarakat imbas pemilihan presiden 2019 di akhiri. Keduanya kompak menyerukan tidak ada lagi sebutan 'cebong' dan 'kampret'' untuk masing-masing pendukungnya.
"Tidak ada lagi 01 dan 02, tidak ada lagi yang namanya cebong dan kampret, yang ada adalah Garuda Indonesia," kata Jokowi.
"Jadi saya sangat setuju. Sudah, gak ada cebong-cebong, gak ada kampret-kampret. Semuanya Merah Putih," balas Prabowo.
Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi mengatakan pertemuan dengan Prabowo adalah perjumpaan antara dua orang saudara. "Ini adalah pertemuan seorang sahabat, pertemuan seorang kawan, pertemuan seorang saudara," ujar dia.
Sementara itu, Prabowo menjelaskan jika ia kerap mengkritik Jokowi bukan berarti bermusuhan, melainkan tuntutan demokrasi. "Itu tuntutan politik dan demokrasi. Tetapi sesudah berkompetisi dan bertarung dengan keras, kita tetap dalam kerangka keluarga besar RI."
Usai mengakhiri konferensi pers bersama itu, Jokowi dan Prabowo pun memenuhi permintaan warga. Keduanya berpelukan. Sorak sorai dan tepuk tangan dari warga serta kilatan lampu flash kamera wartawan menghiasai momen tersebut.