PKB Menilai Saat Ini Kubu Koalisi Jokowi di Parlemen Sudah Kuat

Reporter

Jajaran Sekretaris Jenderal dari Koalisi Jokowi-Ma'ruf telah tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti agenda rapat pleno terbuka penetapanJokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. TEMPO/Dewi Nurita
Jajaran Sekretaris Jenderal dari Koalisi Jokowi-Ma'ruf telah tiba di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti agenda rapat pleno terbuka penetapanJokowi-Ma'ruf sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menilai koalisi Joko Widodo alias Koalisi Jokowi sudah kuat di parlemen, sehingga tak perlu menambah partai politik dalam koalisi. "Namun kami ingin ada persatuan Indonesia yang lebih kuat lagi," kata Karding, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 5/7.

Baca juga: Koalisi Jokowi: Pilpres Usai, Tak Ada Lagi Kontestasi Politik

Dia mengatakan, dalam politik tidak seperti orang mau lamaran yang memerlukan surat resmi, namun cukup dengan lobi-lobi dan komunikasi politik. Menurut dia, Jokowi sudah memberikan sinyal keterbukaan bahwa utusan-utusan yang dikirim untuk melakukan lobi seharusnya dipahami sebagai niatan yang baik.

"Saya tidak pernah bertemu Pak Jokowi sebagai pimpinan partai untuk bicarakan kursi menteri, jadi saya tidak tahu. (Tapi) Kalau memang ada komitmen, pasti Pak Jokowi memenuhinya," ucap Karding.

Selain itu, dia menilai partai oposisi harus ada dalam sistem demokrasi Indonesia. Dia menghargai ketika ada partai yang menjadi oposisi agar ada kontrol terhadap jalan pemerintahan. Menurut Karding, perlu ada diskursus dalam setiap kebijakan yang diambil pemerintah, sehingga jangan semua partai mengatakan setuju dan tidak berjalan fungsi kontrol.

Peerlunya oposisi ini juga disampaikan banyak kalangan. Salah satunya adalah Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti yang menilai saat ini komposisi antara koalisi pemerintah dan oposisi, sudah sangat seimbang. Karena itu, Jokowi harus menjaga keseimbangan, agar demokrasi bisa tetap berjalan. "Bagaimanapun, negara demokrasi yang kuat harus diimbangi oleh kekuatan oposisi yang elegan," kata Ray, 10 Juni.

Menjaga komposisi ini, kata dia, sepenuhnya ada di tangan Jokowi. Jika Jokowi ingin menumbuhkan pengelolaan kenegaraan yang seimbang, pilihannya adalah mencukupkan pembelahan partai ini. "Paling jauh adalah melibatkan Partai Demokrat.” Adapun PAN, apalagi PKS dan Gerindra, sebaiknya dibiarkan di barisan luar atau oposisi.

EGI ADYATAMA | ANTARA








Surya Paloh Berharap Partai Koalisi Pemerintahan Jokowi Saling Menghargai

23 Oktober 2022

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memeluk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022. Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Surya Paloh Berharap Partai Koalisi Pemerintahan Jokowi Saling Menghargai

Surya Paloh menegaskan partainya tidak memiliki alasan untuk mundur dari koalisi pemerintahan hingga 2024.


Asal-usul Idiom Tidak Ada Makan Siang yang Gratis

16 Juni 2022

Ilustrasi restoran. ANTARA
Asal-usul Idiom Tidak Ada Makan Siang yang Gratis

Laporan New York Times pada 1872, untuk menarik pelanggan, banyak bar di Crescent City, New Orleans, Amerika Serikat menawarkan makan siang gratis.


Gerindra Sebut Prabowo Punya Modal Menangi Pilpres 2024, Apa Itu?

5 Februari 2022

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Panut Mulyono menjawab pertanyaan awak media seusai penandatanganan kerja sama pengembangan Iptek di Kampus UGM, Yogyakarta, Jumat, 4 Februari 2022. (ANTARA/Luqman Hakim)
Gerindra Sebut Prabowo Punya Modal Menangi Pilpres 2024, Apa Itu?

Partai Gerindra optimistis akan memenangi pemilihan umum pada 2024. Termasuk mampu menjadikan ketua umum partai, Prabowo Subianto, sebagai presiden.


PAN Ikut Rapat Koalisi Jokowi, Zulkifli Cerita Sebelumnya Dihubungi Seskab

31 Agustus 2021

Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan saat membuka acara Pagelaran Seni Budaya (PSB) seni musik Islami Qasidah se-kabupaten Lampung Selatan.
PAN Ikut Rapat Koalisi Jokowi, Zulkifli Cerita Sebelumnya Dihubungi Seskab

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan cerita saat partainya diajak mengikuti rapat koalisi pendukung Presiden Joko Widodo di Istana


Meski Sedang Mesra, Gerindra Akui Tetap Waspadai PDIP

28 Agustus 2021

Presiden Indonesia ke-5 Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri (tengah) berswafoto  bersama Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto (kiri)  seusai prosesi  Pengukuhan Guru Besar,  di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Juni 2021. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Meski Sedang Mesra, Gerindra Akui Tetap Waspadai PDIP

Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Ferry Juliantono, mengatakan tetap waspada dengan PDIP, kendati hubungan kedua partai ini sekarang sedang mesra.


Di Hadapan Ketua Partai Koalisi, Jokowi Klaim Kepercayaan Publik Naik

28 Agustus 2021

Suasana pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan partai  koalisi pendukung pemerintah di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 25 Agustus 2021. Istimewa
Di Hadapan Ketua Partai Koalisi, Jokowi Klaim Kepercayaan Publik Naik

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat di tengah pandemi Covid-19. Peningkatan kepercayaan tersebut, ujar dia, seiring dengan perbaikan sejumlah indikator perekonomian.


Soal Isu Reshuffle Usai PAN Gabung Koalisi, Jubir Jokowi Bilang Begini

28 Agustus 2021

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan ngacir usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2020.  TEMPO/Dewi Nurita
Soal Isu Reshuffle Usai PAN Gabung Koalisi, Jubir Jokowi Bilang Begini

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut, sampai saat ini belum ada pembicaraan soal jatah menteri untuk partainya.


Politikus PAN Cerita Ada Bisik-bisik Jokowi ke Zulhas Usai Pertemu

28 Agustus 2021

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan paparan dalam Mentoring Kebangsaan di Amanat Institute, Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020. Kegiatan tersebut merupakan pembekalan wawasan politik kebangsaan bagi kader-kader PAN yang maju sebagai bakal calon kepala daerah di sejumlah wilayah dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Politikus PAN Cerita Ada Bisik-bisik Jokowi ke Zulhas Usai Pertemu

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut, sampai saat ini belum ada pembicaraan soal jatah menteri untuk partainya.


Kata Pengamat Politik PAN Rugi Bergabung dengan Koalisi Pemerintahan Jokowi

28 Agustus 2021

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan memberi sambutan saat acara HUT ke-22 PAN, di DPP PAN, Jakarta, Ahad, 23 Agustus 2020. PAN menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 yang dilakukan secara virtual atau online dengan DPW dan DPD di seluruh Indonesia. ANTARA/Galih Pradipta
Kata Pengamat Politik PAN Rugi Bergabung dengan Koalisi Pemerintahan Jokowi

Meski demikian, Ujang menilai tetap ada nilai plus bagi PAN ketika bergabung dengan koalisi Jokowi. Salahnya jatah menteri.


Pakar Sebut PAN Malah Rugi karena Bergabung dengan Koalisi Jokowi

27 Agustus 2021

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan paparan dalam Mentoring Kebangsaan di Amanat Institute, Jakarta, Sabtu, 22 Agustus 2020. Kegiatan tersebut merupakan pembekalan wawasan politik kebangsaan bagi kader-kader PAN yang maju sebagai bakal calon kepala daerah di sejumlah wilayah dalam Pilkada serentak 2020. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pakar Sebut PAN Malah Rugi karena Bergabung dengan Koalisi Jokowi

Ujang Komarudin menilai PAN justru rugi karena bergabung ke koalisi Jokowi. Kenapa?