TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan emak-emak unjuk rasa memprotes rencana rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Juli. Mereka minta Prabowo dan Sandiaga tak meneruskan rencana itu dan bertekad melakukan aksi agar hal itu tak terwujud.
Baca juga: Perempuan Pendukung Prabowo Tolak Rekonsiliasi
"Kami akan pegangi terus Pak Prabowo. Kita, kan, emak-emak berani. Kita pegangin aja tangannya. Tidak boleh pergi ke sana, kita larang. Tak akan terjadi," kata Ketua Umum Badan Koordinator Majelis Taklim (BKMT), Nurdianti Akma, dalam aksi tersebut.
Meski banyak yang mendukung rekonsiliasi, Nurdiati menyatakan ia dan kelompok emak-emak menolak hal itu. Rekonsiliasi dinilai hanya melupakan keyakinan mereka bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif di pilpres lalu.
"Kami tahu apa arti rekonsiliasi. Artinya kita menerima bergabung, lalu menghilangkan sejarah lama, yang tak bisa hilang dari di dada kami," kata Nurdiati.
Para emak-emak itu juga memprotes ucapan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade, yang mengatakan Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Joko Widodo. Mereka minta Andre tidak memaksa Prabowo berekonsiliasi dengan Jokowi.
"Katakan pada dia (Andre), dia bawa dirinya sendiri. Pergi dia ke sana! Jangan coba-coba bawa Pak Prabowo. Silakan Pak Andre mau memaksa Pak Prabowo, lewat kami dulu. Kami siap melawan," kata Nurdianti Akma.
Andre Rosiade memang sempat mengatakan Prabowo akan bertemu Jokowi bulan Juli ini. Rekonsiliasi ini didorong oleh berbagai kalangan untuk meredakan suhu politik yang memanas pasca Pemilihan Presiden 2019.
Aksi yang dilakukan emak-emak itu digelar sejak pukul 14.00WIB hingga pukul 14.30WIB. Mereka menyatakan akan menunggu hingga bertemu Prabowo. Namun pagar rumah Kertanegara 4, tak kunjung terbuka. Prabowo dikabarkan tak ada di Kertanegara saat itu. Pukul 15.30 WIB, perlahan massa aksi pun membubarkan diri.
