TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Maman Imanulhaq, mengatakan tidak akan ada pengerahan massa relawan Jokowi untuk rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Tidak ada," katanya melalui pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 30 Juni 2019.
Ketua Umum Pro Jokowo (Projo) Budi Arie Setiadi juga menyatakan hal serupa. Ia memastikan kelompoknya tidak akan membawa massa ke KPU. Pengurus Solidaritas Merah Putih (Solmet) Jokowi, Vissia juga mengatakan tidak ada instruksi dari Ketua Umum Solmet Jokowi Silvester Matutina untuk datang ke KPU. "Bang Syl tidak intruksikan untuk hadir," kata Vissia.
Baca juga: KPU Harap Jokowi dan Prabowo Hadiri Penetapan Presiden Terpilih
Menurut Vissia, para ketua organisasi relawan Jokowi, termasuk Silvester, sedang berada di Yogyakarta untuk menghadiri acara tahlilan almarhum Ketua Umum Seknas Jokowi Muhammad Yamin, yang meninggal pada 22 Maret 2019. "Hari ini Bang Syl dan ketua-ketua organisasi sedang ada di Yogya untuk menghadiri acara tahlilan 100 hari almarhum Bang Yamin."
KPU akan menyelenggarakan rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon terpilih Pemilu Presiden 2019. Rapat pleno digelar Ahad, 30 Juni 2019, pukul 15.30, menyusul berakhirnya sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi yang kemudian menolak gugatan Prabowo - Sandiaga Uno.
Baca juga: Berencana Jadi Ormas, Berikut Profil Tim Relawan Jokowi Bravo 5 ...
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan telah menurunkan 45 ribu personel TNI-Polri untuk mengamankan penetapan pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2019. Sejauh ini, kata dia, tak ada rencana penambahan personel.
Tito mengimbau masyarakat tidak melakukan mobilisasi massa saat acara berlangsung di KPU karena mobilisasi massa rawan disusupi pihak ketiga yang ingin membuat rusuh. Ia meminta masyarakat cukup melihat acara ini melalui televisi. "Cukup menyaksikan dari rumah masing-masing."