TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi sejauh ini tidak pernah gagal dalam setiap kontestasi politik yang diikutinya. Mengandalkan gaya blusukan, Jokowi berhasil memenangkan dua kali pemilihan wali kota Solo, satu kali pemilihan Gubernur DKI Jakarta, dan dua kali pemilihan presiden. Hari ini, Jokowi akan ditetapkan kembali sebagai presiden terpilih.
“Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf akan hadir ke rapat pleno penetapan di KPU bersama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Erick Thohir dan para ketua umum (ketum) partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK),” kata Wakil Sekretaris TKN, Verry Surya Hendrawan melalui keterangan tertulis pada Sabtu malam, 29 Juni 2019.
Baca juga: Kata Gerindra Soal Prabowo Belum Ucapkan ...
Dalam buku Jokowi Menuju Cahaya karya Alberthiene Endah, yang diluncurkan pada Desember 2018, terungkap bahwa lelaki yang kerap mengakui berwajah ndeso itu terlahir dengan nama Mulyono pada Juni 1961 di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Surakarta, Jawa Tengah. Namun, karena Mulyono kecil kerap sakit-sakitan, orang tuanya pun kemudian mengganti nama Mulyono menjadi Joko Widodo. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, anak yang sakit-sakitan perlu berganti nama.
Dalam buku itu, Jokowi mengaku menghabiskan masa kecilnya di sebuah rumah bilik di pinggir kali, tepatnya di daerah Srambatan, pinggiran Solo. Ibu Jokowi bernama Sujiatmi. Sedangkan bapaknya, Wijiatno Notomiarjo, adalah pedagang bambu dan kayu. Jokowi dibesarkan dari keluarga sederhana. Keluarganya beberapa kali pindah rumah karena digusur.
Dengan segala keterbatasan hidup, Jokowi berhasil meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada 1985, Jokowi lulus kuliah di usia 24 tahun. Tidak lama setelah menyandang gelar insinyur, Jokowi menikahi Iriana di Solo pada usia 25 tahun.
Hidup mandiri, Jokowi mencari pekerjaan. Dia merantau ke Aceh bekerja di salah satu BUMN, PT Kertas Kraft Aceh. Di perusahaan ini, Jokowi ditempatkan di area hutan pinus Merkusii, Aceh Tengah. Bekerja di tanah rencong tidak bertahan lama, hanya 2 tahun. Ia tidak betah dan memilih kembali ke Solo untuk mendampingi istrinya yang sedang mengandung tujuh bulan. Sambil menunggu istri, dia sempat bekerja di tempat pamannya, bergerak di bidang perkayuan.
Baca juga: Kata Gerindra Soal Prabowo Belum Ucapkan Selamat ke Jokowi
Tak lama di tempat pamannya, Jokowi keluar karena ingin mandiri. Pada usia 27 tahun, Jokowi mendirikan usaha mebel sendiri. Jatuh bangun membangun bisnis, usaha Jokowi berhasil menembus pasar mancanegara. Sukses mengelola bisnis mebel, Jokowi terjun ke dunia politik.
Jokowi mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo periode 2005-2010. Sukses memimpin Solo dengan gaya blusukannya, Jokowi terpilih lagi untuk periode kedua pada 2010-2015. Baru dua tahun memimpin Kota Solo pada periode keduanya, Jokowi diminta PDI Perjuangan lompat untuk bertarung di pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Gaya blusukannya lagi-lagi mencuri hati masyarakat. Pada usia 51 tahun, Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. Karier Jokowi meroket tajam. Baru menjalankan tugas 2 tahun di Jakarta, Jokowi dicalonkan PDIP untuk bertarung pada Pemilu Presiden 2014. Ia pun menjadi presiden terpilih pada usia 53 tahun. Ia dilantik sebagai Presiden ketujuh RI untuk periode 2014-2019. Kini, Jokowi kembali memenangkan pertarungan dan akan dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024 pada Oktober 2019.