TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo, mengatakan di internal partainya tak ada pembahasan mengenai kemungkinan pindah ke koalisi pemerintah. Saat ini PAN, khususnya Amien Rais, kata dia, masih fokus membantu kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghadapi sidang di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca: PAN Mengakui Demokrat Tidak Sejalan dalam Koalisi Prabowo-Sandi
“Tidak ada pembahasan tersebut (pindah koalisi). Pak Amien dan tim fokus membantu 02 maju di MK,” kata Drajad saat dihubungi, Ahad 9 Juni 2019.
Selepas persidangan di MK, Drajad menambahkan, mereka akan memutuskan langkah selanjutnya sebagai koalisi setelah melihat hasilnya. "Sekarang membantu di MK. Setelah MK, kita lihat hasilnya dan kita putuskan langkah bersama sebagai koalisi,” tutur Drajad.
Hal yang sama disampaikan oleh Wakil Ketua PAN, Bara Hasibuan. Ia mengatakan, secara de jure mereka masih menunggu proses di MK. Meski secara de facto, menurut dia, keberadaan partainya di koalisi Adil Makmur yang mengusung calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya sampai pemilihan presiden.
"Setelah itu (persidangan di MK), ya kami akan memutuskan langkah selanjutnya," ujar Bara di Jalan Widya Chandra Rabu 5 Juni 2019.
Sikap ini berbeda dengan Partai Demokrat, yang juga termasuk dalam koalisi pendukung Prabowo. Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan partainya siap berada di posisi apa pun setelah Pemilihan Umum 2019 selesai. Menurut Jansen, partainya berpengalaman, baik masuk ke kubu pemerintah ataupun menjadi oposisi.
"Prinsipnya Demokrat siap di dalam maupun di luar pemerintahan," ujar Jansen saat dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Juni 2019.
Ia mengatakan sebagai partai, Demokrat memiliki pengalaman di kedua posisi tersebut. Selama hampir lima tahun pemerintahan Jokowi, Demokrat telah memilih berada di luar pemerintahan. "Jadi kalau kami di luar pemerintahan, kami akan jadi oposisi yang kritis," ujarnya.
Baca: PAN: Secara De Facto Koalisi Prabowo - Sandiaga Telah Berakhir
Terkait sikap Demokrat, Drajad menilai partai tersebut sudah tidak sejalan lagi dengan koalisi pendukung Prabowo. "Harus diakui bahwa memang Demokrat saat ini tidak sejalan dengan koalisi Prabowo-Sandi. Dan sejauh ini tidak berpengaruh pada internal koalisi," kata Drajad di Jakarta, Sabtu, 8 Juni 2019.
FIKRI ARIGI | EGI ADYATAMA