TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, minta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lantaran sempat membatalkan rencana menjenguk mendiang Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono di Singapura.
Baca juga: Sore ini, Prabowo akan ke Cikeas Melayat Ani Yudhoyono
"Waktu itu saya mendengar kondisi Ibu Ani membaik jadi saya menunda, ternyata saya terlambat," kata Prabowo saat bertakziah ke kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Juni 2019.
Ani menghembuskan nafas terakhirnya pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura. Sejak Februari 2019, Ani telah dirawat di National University Hospital untuk menyembuhkan kanker darahnya.
Dokter sempat memasukkan Ani ke ruang ICU pada Kamis, 30 Mei 2019. Kondisinya dikabarkan sempat membaik tapi kembali menurun pada Jumat, 31 Mei 2019 pagi hingga menghembuskan nafas terakhir keesokan harinya.
Sebelumnya, Prabowo sempat menjenguk Ani di Singapura pada 14 Februari 2019. Ia juga berencana membesuknya kembali pada 3 Mei 2019 namun batal.
Prabowo batal ke Singapura lantaran terbang ke Provinsi Aceh bersama wakilnya, Sandiaga Uno, untuk menemui pendukungnya di pemilihan presiden 2019.
Saat itu batalnya kunjungan Prabowo ke Singapura dikait-kaitkan dengan pertemuan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Seperti diketahui Partai Demokrat di pemilihan presiden 2019 mendukung Prabowo untuk melawan Jokowi.
Baca juga: Andre Rosiade: Prabowo Bakal Hadiri Takziah Ani Yudhoyono
Usai Pemilu 2019 berlangsung, AHY tercatat dua kali bertemu dengan Jokowi. Pertemuan pertama di Istana Merdeka, Jakarta, pada 2 Mei 2019. Sementara pertemuan kedua terjadi di Istana Bogor, Jawa Barat, pada 23 Mei 2019.
SBY mengatakan kedatangan AHY ke Istana tidak mewakili Partai Demokrat maupun kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kunjungan AHY, kata dia, sebatas warga negara yang mencoba memenuhi panggilan pemimpinnya.