TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menyayangkan dirinya batal bertemu dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. Padahal, kata dia, beberapa hari setelah pemilihan umum 17 April 2019, Prabowo berencana terbang ke Singapura untuk menemuinya.
Baca juga: SBY: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tak Harus Hasilkan Kesepakatan
SBY berujar rencana pertemuan itu bermula dari permohonan Prabowo Subianto. "Namun sayang secara mendadak beliau membatalkannya," kata SBY dalam rekaman video kontemplasi Ramadan yang diputar saat acara buka puasa bersama pengurus DPP Partai Demokrat di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.
Presiden Indonesia ke-6 ini menjelaskan momen pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu sejatinya hampir bersamaan dengan perjumpaan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana.
Sebelumnya, Prabowo diketahui berencana terbang ke Singapura untuk bertemu SBY sekaligus menjenguk istrinya, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, di National University Hospital, Singapura, pada 3 Mei 2019. Namun agenda tersebut batal lantaran Prabowo memilih ke Provinsi Aceh untuk menemui pendukungnya.
Baca Juga:
Baca: SBY Dorong Pertemuan Jokowi dan Prabowo Segera Terlaksana
Batalnya kunjungan Prabowo ke Singapura dikait-kaitkan dengan pertemuan AHY dan Jokowi. Seperti diketahui Partai Demokrat di pemilihan presiden 2019 mendukung Prabowo untuk melawan Jokowi.
Usai Pemilu 2019 berlangsung, AHY tercatat dua kali bertemu dengan Jokowi. Pertemuan pertama di Istana Merdeka, Jakarta, pada 2 Mei 2019. Sementara pertemuan kedua terjadi di Istana Bogor, Jawa Barat, pada 23 Mei 2019.
SBY mengatakan kedatangan AHY ke Istana tidak mewakili Partai Demokrat ataupun kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kunjungan AHY, kata dia, sebatas warga negara yang mencoba memenuhi panggilan pemimpinnya.
Baca: Cerita SBY Soal Maksud Pertemuan AHY dengan Jokowi
SBY menjelaskan tidak ada pembahasan bagi-bagi kursi menteri dalam pertemuan itu. Menurut dia, materi pembahasan seputar masalah kebangsaan.