TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan akun Twitter miliknya mengalami peretasan. Dahnil berujar, peretasan itu sebenarnya sempat terjadi kemarin malam, Kamis, 23 Mei 2019, tetapi akunnya berhasil pulih.
Baca: Kata Dahnil Soal Kecil Kemungkinan Prabowo Menang di MK
"Tadi malam akun Twitter saya @Dahnilanzar sempat dibajak. Namun atas bantuan kawan-kawan pagi tadi bisa kembali masuk," kata Dahnil melalui pesan singkat, Jumat, 24 Mei 2019.
Namun, kata Dahnil, akun Twitternya kembali diretas pada Jumat sore. Dahnil mengatakan cuitan terakhir yang masih berasal dari dirinya ialah ihwal konferensi pers rencana pendaftaran gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Adapun cuitan dan unggahan setelah itu, kata Dahnil, bukan dari dirinya lagi. Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah ini pun menduga siapa pun yang meretas akunnya memiliki niat jahat.
"Akun saya tidak di bawah kendali saya. Siapa pun yang melakukan pasti mereka yang berniat jahat," ujarnya.
Setelah cuitan terakhir yang diakui Dahnil masih berasal dari dirinya, ada tiga cuitan baru di akun Twitter Dahnil. Dua cuitan berisi ajakan untuk tidak membayar pajak motor lantaran Prabowo Subianto tak menjadi pemenang di pilpres 20119. Ada juga sejumlah foto Dahnil naik vespa yang diunggah bersama cuitan itu.
"Buat apa bayar pajak motor kalau Prabowo tidak jadi presiden? Masa saya harus bayar pajak ke pemerintahan rezim Cina? #AyoHindariPajakMotor," cuit akun tersebut.
Berikutnya, ada foto Dahnil bertemu dengan sejumlah warga negara asing. Cuitan menyebut bahwa pertemuan itu adalah rapat membahas penjemputan paksa Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais.
"Rapat Persiapan Penjemputan Paksa Amin Rais di Kantor POLRI dengan bantuan Aktivis HAM dari Eropa," demikian ditulis dalam cuitan.
Baca: Dahnil Klaim Banyak Tawaran Jabatan ke Prabowo - Sandiaga
Menurut Dahnil, foto-foto dalam cuitan terakhir itu merupakan pertemuannya dengan perwakilan sejumlah negara dalam forum Religion for Peace Asia and Pacific Youth Interfaith Network . Dahnil menjabat sebagai Ketua RfP-APYIN periode 2014-2019. "Itu pertemuannya sekitar 2015, fotonya sudah pernah saya unggah ke media sosial," ujar Dahnil.