TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi - Ma'ruf Jawa Timur, Machfud Arifin mengatakan menggelar syukuran kemenangan pasangan nomor urut 01 itu dengan menu ala Madura di Surabaya, Sabtu malam, 11, Mei 2019. Menurut mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur itu, kendati Jokowi - Ma'ruf hanya unggul di Kabupaten Bangkalan dari empat kabupaten di Madura, namun Pulau Garam bakal tetap diperhatikan.
“Kami syukuran dengan hidangan ala Madura, ada sate Madura dan lain-lain,” kata Machfud, Ahad, 12 Mei 2019. Maknanya, menurut dia, kendati Jokowi kalah, Madura tetap akan diperhatikan.
Baca: Pengamat: Posko 01 di Jateng Kian Mengkristalkan Suara Jokowi
Sejak 2014 Madura memang basis Prabowo. Sehingga meski gagal mengambil alih Sampang, Pamekasan dan Sumenep dari Prabowo, Machfud tetap berterimakasih atas partisipasi warga dalam pemilu.
Machfud mencatat ada sejumlah kecurangan di tiga kabupaten itu terhadap Jokowi - Ma'ruf, namun tak memperpanjang masalah. “Madura pasti tetap diperhatikan Pak Jokowi, tarif tol jembatan Suramadu tetap gratis.”
Machfud menuturkan di Jawa Timur Jokowi - Ma'ruf hanya kalah di enam kabupaten, yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Situbondo dan Pacitan. Namun jumlah kabupaten/kota pendukung Jokowi, ujar Machfud, sejatinya meningkat karena pada pemilu presiden 2014, Jokowi kalah di 14 kabupaten/kota. Itu pun, di Situbondo selisih suara Jokowi dengan Prabowo hanya sekitar seribuan. “Jadi makin menyusut dibanding 2014,” kata Mahfud.
Baca: Jawab Ganjar, BPN: Kemenangan Jokowi di Jateng Bukan Prestasi
Machfud menuturkan dari hasil rekapitulasi suara pemilu tingkat provinsi, selisih antara Jokowi - Ma’ruf dan Prabowo - Sandiaga 7,7 juta suara. Dengan jumlah itu, menurutnya, secara nasional Jawa Timur menyumbangkan 51 persen suara pada Jokowi - Ma'ruf.
Pada rekapitulasi suara yang disahkan KPU Jawa Timur pada Sabtu pagi, 11 Mei 2019, Jokowi - Ma'ruf mencatat kemenangan 65,7 persen (16.231.668) atau selisih 7,7 juta suara dari Prabowo - Sandiaga yang memperoleh 34,3 persen (8.441.247). Rekapitulasi sempat molor karena banyaknya protes terhadap hasil pemilu legislatif.