TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli menilai banyaknya posko pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jawa Tengah justru memperkokoh keunggulan suara Jokowi di wilayah itu.
Berita terkait: Jawab Ganjar, BPN: Kemenangan Jokowi di Jateng bukan Prestasi
"Berapapun banyak posko 02 yang dibangun di Jateng tidak mampu mengubah pilihan, justru membuat dukungan ke paslon 01 mengkristal," kata Hadi saat dihubungi Tempo, Sabtu 11 Mei 2019. Menurut dia, hal ini tak terlepas dari banyaknya pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ideologis di sana.
Sosok Jokowi yang merupakan kader PDIP dan ditambah berasal dari Jawa Tengah, membuat dukungan ke capres inkumben itu kuat. "Pendukung Jokowi semakin tertantang untuk memenangkan Jokowi," kata Hadi.
Hadi mengatakan Jawa Tengah selalu menjadi salah satu lumbung suara utama Jokowi di Pilpres. Bahkan di pilpres ini, Jokowi mampu mendulang suara lebih banyak dibanding pilpres 2014 silam.
"Pilpres 2014 suara Jokowi-Jusuf Kalla unggul 66,65 persen. Sedangkan Pilpres 2019 berdasarkan data real count Situng KPU, dengan data masuk 86,9 persen, Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 77,38 persen," kata Hadi.
Analisis Hadi sejalan dengan ucapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan raihan suara pasangan nomor urut 01 di sejumlah daerah di sana mengejutkan. Bahkan Politikus PDIP itu mengatakan Jokowi-Ma'ruf unggul di beberapa wilayah di mana dirinya kalah di pilkada 2018.
"Kayaknya justru (karena) poskonya (BPN) ditaruh di sana, jadi semua semangat. Kelompok masyarakat, kelompok ulama, mereka solid untuk mendukung Jokowi-Maruf," kata Ganjar lewat keterangan tertulis pada Jumat, 10 Mei 2019.