TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad berorasi di depan massa Persaudaraan Alumni 212 setelah melaporkan dugaan kecurangan pemilu kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Dia menyampaikan bahwa laporan itu telah diterima secara resmi dan diregistrasi oleh Bawaslu.
Baca: FPI Kawal Laporan BPN Prabowo, Ada Bendera Gerindra Mati Syahid
"Tidak hanya laporan ini, setelah ini masih ada empat laporan lagi yang kami persiapkan," ujar Dasco di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Mei 2019.
Berdasarkan pemantauan Tempo, pelaporan BPN ke Bawaslu ini dikawal sekitar seribu massa. Bersamaan dengan pelaporan BPN, massa yang berasal dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, PA 212, dan Front Pembela Islam atau FPI, berunjuk rasa di Bawaslu.
Dalam orasinya, Dasco mengatakan pelaporan itu dilakukan langsung oleh Ketua BPN Djoko Santoso didampingi Politisi PAN, Hanafi Rais. Selain itu, Dasco menyampaikan pesan dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. "Pak Prabowo menyampaikan sebelum saya berangkat ke Bawaslu: kita harus memanfaatkan celah hukum sekecil apa pun," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Dewan Syuro FPI, Muchsin bin Ahmad Al-Attas mengatakan bakal berkonvoi menuju kantor Bawaslu setelah menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal. Dia mengatakan unjuk rasa yang digelar FPI bersama GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni 212.
Baca: FPI, GNPF Ulama, PA 212 Unjuk Rasa di Bawaslu Setelah Jumatan
"Hanya mengawal pelaporan yang dilakukan oleh (Paslon) 02 dengan tuntutan mendiskualifikasi (Jokowi) sebab banyak kecurangan," ujar Muchsin saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Mei 2019.