TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf terang-terangan mengakui bahwa pertemuan antara calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tak lain sebagai upaya merangkul Demokrat untuk berkoalisi.
Baca: Jokowi Bertemu AHY, Moeldoko: Cari Teman Sebanyak Mungkin
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, untuk awal pertemuan, tentunya kedua tokoh itu bicara hal-hal mendasar berkaitan prinsip bangsa, prinsip menjalankan negara dan pembangunan di masa mendatang. Setelah pertemuan itu, dia melanjutkan, tak tertutup kemungkinan ada tawaran posisi tertentu untuk AHY.
"Intinya dialog dulu. Hal-hal teknis seperti jatah menteri, otomatis akan mengikutinya," ujar Karding saat dihubungi pada Rabu, 1 Mei 2019.
Jokowi mengundang AHY ke Istana Negara sekitar pukul 16.00 WIB, kemarin. Seusai pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, AHY mengaku berbicara ihwal kondisi politik terkini pascapencoblosan dengan Jokowi.
Baca: Kubu Prabowo Berprasangka Baik Soal AHY Ketemu Jokowi
Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, pertemuan itu diharapkan menjadi contoh bagi para elite politik untuk mendamaikan suasana pasca-pencoblosan. Lebih jauh, soal rumor tawaran masuk kabinet melalui pertemuan itu, ujar Ace, tentu ada prasyarat harus saling percaya dan saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.
"Komunikasi yang intens itu merupakan salah satu prasyarat yang dilalui untuk membangun saling percaya tersebut," ujar Ace saat dihubungi Tempo pada Rabu malam, 1 Mei 2019.
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai pertemuan itu tak lebih dari bentuk etika AHY memenuhi undangan Jokowi. "Mas AHY diundang Pak Jokowi. Etika kalau diundang, fardhu ain untuk hadir memenuhi undangan," kata Dahnil melalui pesan singkat, Kamis malam, 2 Mei 2019.
Baca: Kata Demokrat Soal Makna AHY Temui Jokowi Pakai Mobil B 2024 AHY
Dahnil mengatakan BPN Prabowo -Sandiaga percaya dengan komitmen Partai Demokrat untuk setia di dalam koalisi. "Meski TKN dan Pak Jokowi berusaha dengan sangat sungguh-sungguh untuk memecah belah, insya Allah semua anggota koalisi tidak goyah dengan upaya itu," ujar dia.