TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang sekretaris jenderal partai politik pengusung pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum, hari ini, Kamis, 25/04. Mereka adalah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Baca juga: Mahfud MD: Salah Input Suara KPU Menguntungkan Dua Calon Presiden
"Kami berdiskusi mengenai berbagai macam kecurangan, dan sisa waktu yang ada diharapkan gal itu bisa diungkap. Berbagai macam salah upload dan salah data kami minta segera diselesaikan," ujar Muzani dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta Pusat.
Kedatangan kelima sekjen parpol dari BPN Prabowo-Sandiaga diterima oleh Ketua KPU, Arief Budiman. Mereka melakukan pertemuan secara tertutup dan kemudian memantau ruang server sistem penghitungan suara yang berada di kantor KPU.
Muzani meminta KPU untuk menjaga suara rakyat yang telah disalurkan pada saat pencoblosan. BPN, kata dia, berharap pada kejujuran KPU pada sisa waktu menjelang penetapan hasil pemungutan suara.
"Setiap suara setiap yang sudah disuarakan rakyat Indonesia dalam pemilu kemarin, adalah sebuah bentuk kedaulatan rakyat yang harus dihargai dan dijaga. Berapa pun jumlah suara itu," ucapnya.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan menerima masukan yang diberikan BPN. Dia juga menyebut akan tetap melaksanakan pemilu dengan jujur dan adil. "Terima kasih memberi masukan agar pemilu berjalan jurdil. Kami respon dan catat dengan baik. Kami akan tindak lanjuti sebagaimana catatan yang disampaikan pada kita dan ini disampaikan agara pemilu tetap adil dan jurdil," ujar Arief.
IRSYAN HASYIM