TEMPO.CO, Jakarta - H+6 pasca pencoblosan pemilu 2019, rumah calon presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak lagi ramai seperti hari-hari sebelumnya. Dari pantauan Tempo pada Selasa, 23 April 2019 di Kertanegara IV, lokasi ini hanya didatangi beberapa masyarakat pendukung Prabowo-Sandi.
Baca: Sandiaga Uno Sebut Prabowo Patriot dan Nasionalis Sejati
Padahal pada 17 April 2019, ratusan bahkan mungkin lebih dari seribu orang menyemut di Kertanegara IV. Rakyat jelata, tokoh agama, hingga politikus terkenal dan tidak terkenal, tumplek-blek di tempat ini merayakan klaim deklarasi kemenangan yang dilakukan Prabowo pada malam harinya.
Namun kini karangan bunga yang mengucapkan suka cita atas kemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di pilpres 2019 telah disingkirkan dari sekitar Kertanegara IV. Karangan-karangan bunga itu sekarang berjejal di depan Media Center Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, yang berjarak hanya sekitar 50 meter dari Kertanegara IV.
Toh, beberapa pendukung masih berkumpul di depan rumah jagoannya itu pada hari ini. Iwan Setya, misalnya. Karyawan swasta ini saban pulang kerja selalu mampir di Kertanegara IV, nongkrong di depan rumah Prabowo.
Saat ditemui Tempo, Iwan mengenakan topi berlambang Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai pengusung Prabowo-Sandi. "Kantor saya kan di Sudirman, pulangnya ke daerah Kebagusan. Sejak pilpres selalu mampir sini," ujar Iwan kepada Tempo.
Pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri acara Syukur Kemenangan Indonesia di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat, 19 April 2019. Ratusan orang menghadiri acara syukuran kemenangan Prabowo dalam Pilpres Pemilu 2019. TEMPO/Melgi Anggia
Ia mengatakan dirinya ingin melihat Prabowo langsung dari dekat, syukur-syukur bisa menjabat tangan mantan Danjen Kopassus itu. "Kalau sama bang Sandi sudah pernah salaman, kalau Pak Prabowo lihatnya dari jauh terus," ujar dia.
Iwan juga yakin Prabowo-Sandi sudah pasti memenangi pilpres 2019. Menurut dia, real count yang saat ini memenangkan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin terjadi lantaran Komisi Pemilihan Umum dianggapnya bermain curang.
"KPU sadarlah, kembali ke jalan yang benar, jujur, adil. Udah pasti penghitungan real count-nya 02 menang dimana-mana. Indikasinya setiap Pak Prabowo atau Bang Sandi ke daerah selalu ramai gitu," ujar Iwan.
Selain Iwan, ada juga rombongan yang menamakan diri PEPES (Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi) cabang Bekasi. Ketua PEPES Bekasi, Dian Setyawan, berujar ia dan rombongannya baru kali ini menyambangi Kertanegara IV.
"Sebelumnya kami selalu kawal C1 di seluruh kecamatan. Di Bekasi kota itu kita ngawasin di 12 kecamatan. Baru kali ini ke sini, karena baru selesai fokus kawal C1nya," ujar Dian kepada Tempo.
Sama seperti Iwan, Dian juga amat yakin Prabowo-Sandiaga akan memenangi pilpres 2019 versi real count KPU 22 Mei 2019 mendatang. "Nggak mungkin deh Pak Prabowo kalah. Pasti Pak Prabowo jadi presiden," ujar Dian.
Hingga 23 April 2019 pukul 09.30 WIB, pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin masih unggul menurut hasil hitung sementara Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU (real count). "Jokowi - Ma'ruf mendapat 55,09 persen. Sementara, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengantongi 44,91 persen," tulis KPU di pemilu2019.kpu.go.id.
Baca: JK Sebut Tak Perlu Mediator dalam Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Rekapitulasi ini mencapai 19,51 persen total suara. Angka itu didapat dari penghitungan 158.709 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 813.350 TPS di seluruh Indonesia. Perolehan suara Jokowi - Ma'ruf yakni 16.552.356 suara. Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 13.493.973 suara.