TEMPO.CO, Jakarta-Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) mengadakan doa dan syukuran atas kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, berdasarkan hitung cepat (quick count).
Ketua Pertiwi Putri K. Wardhani menyebut syukuran ini bukan untuk menandingi acara serupa yang digelar pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Tidak, kenapa harus merasa tandingan. Bertandingnya sudah lewat tanggal 17 April kemarin," kata Putri di Posko Pertiwi, Jalan Ki Mangunsarkoro 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 April 2019.
Baca: TKN Umumkan Secara Resmi Kemenangan Jokowi
Sehari sebelumnya pendukung Prabowo-Sandiaga menggelar syukuran kemenangan. Acara itu diadakan di depan rumah Prabowo, Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Malam harinya Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengumumkan secara resmi kemenangan calon nomor 01. Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Erick Thohir, pun mengirimkan surat edaran agar pendukung tak ragu dengan hasil quick count yang mengunggulkan calon presiden nomor urut 01 itu.
Putri mengharapkan hasil quick count bakal sama dengan perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Untuk saat ini, tutur Putri, dia percaya pada angka quick count lantaran menggunakan pola penghitungan ilmiah yang sudah diterapkan di hampir semua negara maju.
Putri mengklaim relawan perempuan itu turut mengawal penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Menurut dia hasil quick count sesuai dengan angka yang dimiliki Pertiwi. Dia pun meyakini, pasangan yang dijagokannya akan menang.
Meski demikian, Putri berujar, Pertiwi menghargai proses penghitungan suara resmi yang kini sedang dilakukan KPU. "Kita tidak mau mendahului," ujar Putri.
Simak: Jokowi Deklarasikan Kemenangan dengan Suara 54,5 Persen
Ketua Keanggotaan Pertiwi Amy Wirabudi menganggap hasil quick count merupakan refleksi angka akhir yang nantinya resmi diumumkan KPU. Dia menyinggung ketepatan hasil quick count sejak pemilihan umum (pemilu) 2004.
"Biasanya tidak meleset jadi kita percaya bahwa quick count yang ada sekarang ini memberikan refleksi daripada hasil nilai akhir nanti yang sesungguhnya," ujar Amy ihwal hasil hitung cepat yang menempatkan perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di atas Prabowo-Sandi.