TEMPO.CO, Jakarta - Sehari menjelang pencoblosan pemilihan presiden 2019, Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf semakin optimistis meraih kemenangan. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mengatakan, kubunya memprediksi suara inkumben ini akan mencapai di atas angka 58,5 persen.
Baca: Kilas Balik: Momen-momen Kampanye Terbuka Jokowi - Prabowo
Angka itu, ujar Hasto, diyakini bisa tercapai melihat perkembangan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terakhir yang dirilis lembaga-lembaga survei yang kredibel. "Hasil survei mereka tentunya belum memotret efek debat terakhir dan konser putih bersatu di GBK, maka kami meyakini suara Jokowi-Ma'ruf naik di atas 58,5 persen," ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Selasa, 16 April 2019.
Sebelumnya, lima hari menjelang pencoblosan pemilihan presiden 2019, empat lembaga survei mengumumkan hasil survei terakhir mereka untuk elektabilitas masing-masing calon presiden dan wakil presiden, Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga.
Empat lembaga survei itu adalah Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA, SMRC, Indopolling Network, dan Alvara Research Center. Hasil dari empat survei itu adalah elektabilitas Jokowi masih mengungguli Prabowo.
Survei Indopolling Network, contohnya. Lembaga ini menunjukkan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf Amin sebesar 57,4 persen; sementara Prabowo - Sandi sebesar 32,5 persen. Sisanya, 10,1 persen belum menentukan pilihan.
Baca: Pengamat: Jokowi dan Prabowo Manfaatkan Sentimen Agama di Pilpres
“Kalau kita lihat elektabilitas antara pasangan capres 01 dengan 02 sangat lebar. Selisih elektabilitas di antara keduanya lebih dari 20 persen, dan selisih ini cukup signifikan,” ujar Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir saat menyampaikan hasil survei pada Jumat, 12 April 2019.