TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon menjelaskan alasan Prabowo - Sandiaga berjanji tak mengambil gaji seumpama terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. Fadli mengatakan, Prabowo dan Sandiaga mencalonkan diri di pemilihan presiden ini bukan untuk mencari pekerjaan atau mendapatkan uang.
Berita terkait: Masa Tenang: Prabowo Resmikan Masjid di Hambalang, Sandiaga Umroh
Baca Juga:
"Mereka itu duduk di situ menjabat sebagai presiden dan wakil presiden, insya Allah terpilih, bukan mau mencari pekerjaan. Jadi tidak perlu gaji," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Janji tak mengambil gaji ini diungkapkan Sandiaga dalam pernyataan penutup debat kelima Sabtu pekan lalu, 13 April 2019. Sandiaga mengatakan dirinya dan Prabowo berkomitmen tak akan mengambil serupiah pun gaji jika menang nantinya. Sandiaga berjanji gaji itu akan disumbangkan kepada rakyat yang membutuhkan.
"Jika kami mendapatkan amanah ini kami akan memberikannya kepada negara, kaum yatim, kaum dhuafa," kata Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Fadli mengatakan Prabowo dan Sandiaga sudah berkecukupan secara ekonomi. Dia juga mengklaim keduanya mencalonkan diri untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Kendati begitu, Fadli belum mengetahui ke mana gaji keduanya akan disalurkan nantinya. Dia hanya berujar, selain untuk fakir miskin, gaji Prabowo-Sandiaga bisa saja disalurkan kepada anak terlantar dan sebagai beasiswa pendidikan.
"Disalurkannya nanti bisa kepada lembaga atau perorangan, gampang lah, yang penting, kan, dikumpulkan kemudian diberikan kepada mereka yang memerlukan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Keputusan tak mengambil gaji ini sudah dilakukan Sandiaga sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga menyumbangkan gajinya untuk Badan Amal, Zakat, Infaq, dan Sadaqah (Bazis) DKI Jakarta.