TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menghadiri kampanye terbuka yang digelar oleh Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) dan Baraya Jokowi - Amin Kabupaten Bogor (Barjab), di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 12 April 2019. Kedatangan Jokowi disambut sorak-sorai pendukungnya.
Baca juga: Debat Kelima Pilpres, KEIN hingga Menteri Beri Masukan ke Jokowi
Calon presiden inkumben itu hadir di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangan Jokowi disambut oleh sorak-sorai pendukung. Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana jeans biru, dan sepatu sneaker.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan sangat senang melihat antusiasme warga Kabupaten Bogor. Ia pun meyakini bakal meraih mayoritas suara di wilayah Bogor setelah menyaksikan antusias dukungan warga.
"Saya kalau melihat semangat dan militansi yang diperlihatkan pagi hari ini saya meyakini insya Allah di Bogor, kita akan menang pada 17 April 2019," kata Jokowi dalam orasi politiknya.
Baca: Jokowi Klaim Elektabilitas di Depok Seimbang dengan Prabowo
Jokowi mengatakan pada pemilihan presiden 2014, saat berpasangan dengan Jusuf Kalla, dirinya hanya mendapatkan 34 persen suara di Bogor. Tapi, kali ini, ia berkeyakinan bisa membalikkan kondisi pada pemilihan presiden 2019.
"Saya meyakini 2019 kita akan dapat minimal 50 persen. Artinya, kalau dapat 55 persen alhamdulillah, 60 persen boleh, 70 persen boleh," kata Jokowi.
Berdasarkan hasil survei sementara, Jokowi menyebutkan, perolehan suara dia dan calon wakilnya Ma'ruf Amin, sudah unggul dibandingkan penantangnya Prabowo Subianto yang kini berpasangan dengan Sandiaga Uno. Namun, ia menambahkan, dalam dua pekan terakhir ini terjadi tren penurunan ke posisi 50:50. "Oleh sebab itu, saya minta kita semua kerja keras di sisa waktu lima hari ini," ucapnya.
Baca: Respons Jokowi Soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Dalam kampanye Jokowi kali ini, hadir pula anggota Dewan Pengarah TKN Pramono Anung, Ketua Kamar Dagang Indonesia sekaligus anggota TKN Rosan Roeslani, hingga Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
