TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin menyebut paslon usungannya itu akan menjelaskan prestasi ekonomi pemerintah dan meluruskan isu terkait pertumbuhan ekonomi serta isu utang luar negeri dalam debat kelima pemilihan presiden yang akan digelar pada 13 April 2019 mendatang.
Baca: Jokowi Minta Kapolri Tegas Tangani Kasus Penganiayaan Siswi SMP
"Paslon 01 akan menjelaskan, soal utang yang dikelola dengan prudent dan sektor produktif, maka semua itu tidak akan menjadi masalah. Kecuali ketika utang tersebut dipolitisir dengan hoaks dan fitnah," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Johnny G. Plate lewat keterangannya pada Kamis, 11 April 2019.
Paslon 01, kata Johnny, akan fokus menjelaskan stabilitas perekonomian Indonesia di tengah terpaan krisis global. Efek perang dagang dan instabilitas keuangan Uni Eropa merupakan faktor eksternal yang menekan perekonomian Indonesia.
"Oleh karena itu, dengan membaiknya proses perundingan perang dagang AS (Amerika Serikat) - Cina, kami yakin dengan strategi ekonomi pemerintahan Jokowi akan lebih baik ketika terpilih dalam periode selanjutnya di pilpres 2019," ujar dia.
Johnny menambahkan paslon 01 juga akan mengkritik program penantangnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam sektor ekonomi yang dinilai menawarkan solusi ekonomi tanpa melihat berbagai faktor secara komprehensif dan tidak memperhatikan faktor perekonomian dunia.
"Menyimak narasi referendum ekonomi dari paslon 02, kami menilai ada berbagai faktor yang dilihat tidak secara komprehensif dan tidak memperhatikan faktor perekonomian dunia," ujar Plate.
Baca: Jokowi Kampanye di Sukabumi, TKN: Agenda Mendadak
Debat pilpres putaran terakhir akan digelar pada Sabtu, 13 April 2019. Dalam debat tersebut, Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga akan beradu gagasan mengenai ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.