TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Sugiono, memutar video kampanye akbar calon presiden inkumben Joko Widodo di Lapangan Sriwedari, Solo, Jawa Tengah yang berlangsung kemarin, Selasa, 9 April 2019. Video itu diputarkan saat acara konferensi pers hasil kampanye rapat umum Prabowo-Sandiaga.
Baca: Di Solo, Prabowo Klaim Elektabilitasnya Capai 58 hingga 63 Persen
Baca Juga:
Sebelum video itu diputar, Sugiono mengklaim massa yang hadir di setiap kampanye Prabowo-Sandiaga lebih banyak ketimbang massa kampanye Jokowi-Ma'ruf.
"Bahkan di beberapa tempat mereka mengalami kesulitan untuk bisa mengumpulkan massa dalam kampanye-kampanyenya. Terakhir kemarin di Solo," kata Sugiono di The Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Dalam video yang diambil dari atas tersebut, tampak ada bagian lapangan yang masih kosong. Dari video ini, Sugiono mengatakan ingin membahas ihwal hasil survei mainstream yang selama ini kerap mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mempertanyakan mengapa kampanye Jokowi-Ma'ruf sepi, sedangkan hasil sigi mencatat mereka menang. Menurut dia, jika yang digambarkan survei-survei itu benar harusnya tak sulit bagi kubu 01 untuk menghadirkan massa.
"Apakah masuk akal bahwa seorang inkumben kesulitan untuk memenuhi tempat-tempat kampanye. Di survei dikatakan dia leading, saya kira ini agak bertentangan," kata dia.
Baca: Prabowo Sebut Zaman SBY Tak Pernah Dipersulit Petahana
Di sisi lain, kata Sugiono, kampanye Prabowo-Sandiaga justru selalu dipadati massa. Dia mengatakan masyarakat banyak selalu menyambut Prabowo di setiap daerah yang dikunjungi. Sugiono pun menyebut animo itu menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan perubahan melalui pemilihan presiden 2019 ini. "Mereka muncul, keluar, hadir, tanpa dimobilisasi," kata Sugiono.