TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membalas sindiran calon presiden Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia sedang sakit di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini.
Baca juga: Jokowi: Pesta Demokrasi Harus Gembira, Jangan Suka Marah-marah
"Kalau ada yang bilang negara ini sedang sakit, justru negara ini sedang sembuh," ujar Ma'ruf usai menghadiri peluncuran buku Ma'rufnomics di Hotel Bidakara, Jakarta pada Rabu, 10 April 2019.
Menurut Ma'ruf, saat ini Jokowi telah melakukan langkah-langkah dan upaya reformasi yang lebih substantif di bidang ekonomi. "Kemudian juga adanya hilirisasi ekonomi, tidak hanya di hulu tapi sampai ke hilir. Kita juga memperoleh predikat atau negara layak investasi," ujar Ma'ruf.
Selain itu, ujar dia, Jokowi juga sudah melakukan pembangunan infrastruktur dan industri yang non-jawanisasi alias pemerataan pembangunan di berbagai daerah.
Ma'ruf mengatakan, ke depannya dia akan memperkenalkan konsep Ma'rufnomics untuk semakin memperkuat ekonomi. Ma'rufnomics atau Arus Baru Ekonomi Indonesia, sesuai penjelasan Ma'ruf sendiri dalam beberapa kesempatan, disandarkan kepada Sila ke-5 Pancasila yang wujudnya adalah ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial. Penekanannya adalah pemerataan kesenjangan antara si kaya dengan si miskin, yang kuat dengan yang lemah, antar daerah dan antara produk lokal dengan global.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Dulu Ulama Diibaratkan Daun Salam
Idenya disebut sebagai "arus baru", karena fokusnya adalah pengarusutamaan ekonomi kerakyatan dan keumatan, yang selama ini diposisikan sebagai pemikiran alternatif dalam ekonomi. Karena itu, dari sisi segmen, narasi ini ditujukan untuk menjawab problem sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat bawah atau akar rumput.
"Dengan konsep ini, kami akan melakukan maximize utility untuk memperbesar manfaat. Sehingga kesenjangan sosial bisa terus diperkecil," ujar Ma'ruf Amin.