TEMPO.CO, Pidie - Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan A Djalil bersama sejumlah mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menggelar kampanye untuk pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma’ruf Amin, di lapangan Beureunuen, Kabupaten Pidie, Aceh, Senin sore, 8 April 2019. Kampanye dukungan Jokowi ini dihadiri ribuan massa.
Berita terkait: Survei Internal BPN: Prabowo 62 Persen, Jokowi 38 Persen
Selain oleh Sofyan Djalil , orasi disampaikan juga oleh ulama karismatik Aceh, Tgk Nuruzzahri alias Waled Nu, Bupati Pidie, Roni Ahmad, serta bekas anggota GAM seperti; Sofyan Dawod (mantan Juru Bicara GAM), dan Tgk Anwar Ramli (mantan anggota GAM wilayah Pidie) dan Kamaruddin alias Abu Razak (mantan Wakil Panglima GAM)
Dalam kesempatan tersebut Sofyan Djalil mengatakan beberapa waktu lalu pernah dipanggil Jokowi untuk ditanyai kenapa orang Aceh membenci dirinya. Pertanyaan itu disampaikan setelah melihat hasil survei yang menunjukkan perkiraan suara Jokowi minim di Aceh. Lagipula, Jokowi merasa dekat dengan orang Aceh karena pernah tinggal di Aceh selama tiga tahun lebih.
Sofyan diminta mencari jawaban dengan menanyakan kepada para ulama dan tokoh masyarakat. “Ternyata tidak ada yang salah dengan Jokowi. Yang salah adalah hoaks yang beredar di Aceh, (ada) tuduhan macam-macam kepada Jokowi,” kata dia saat berorasi.
Dia lalu masyarakat Aceh diajak melawan hoaks, sehingga Jokowi bisa meraih suara besar di Aceh. “Semoga masyarakat di Pidie dan Aceh umumnya tidak termakan oleh hoaks!”
Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyiek ikut mengajak masyarakat melawan hoaks. Dia mengaku yakin Jokowi menang lagi dalam Pemilu 2019. Dalam Pemilu 2014 lalu, Jokowi kalah tipis di Aceh, tetapi berhasil menang di Kabupaten Pidie. “Kali ini saya harap, masyarakat di Aceh bisa memenangkan Jokowi secara keseluruhan,” ujar dia.
Ulama Kharismatik Aceh, Nuruzzahri alias Waled Nu mengatakan ini adalah pengalaman pertamanya berkampanye dalam Pemilu. Dia mengakui berkampanye untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf karena banyak sekali fitnah terhadap gurunya, Ma’ruf Amin. “Beliau adalah orang tua kami, sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),” ujar Waled Nu yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah Nadhlatul Ulama (NU) Aceh.
ADI WARSIDI (Pidie)