TEMPO.CO, Ciamis - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mewanti-wanti lembaga penyelenggara pemilu 2019 melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Ia juga menuturkan agar para pejabat Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum Pusat, dan Komisi Pemilihan Umum Daerah untuk selalu berbuat adil dan jujur sehingga tidak menghancurkan masa depan rakyat Indonesia.
"Masa depan rakyatmu ada di pundak kalian. Janganlah menghancurkan masa depan rakyat Indonesia. Kalau ketidakbenaran terus dilanjutkan, rakyat akan mengambil tindakannya sendiri," kata Prabowo saat berkampanye di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2019, seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Baca: Prabowo Targetkan Menang 90 Persen di Jawa Barat
Prabowo meminta kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat Jawa Barat, untuk turut serta menjaga perolehan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pencoblosan nanti. Ia juga meminta agar rakyat Indonesia ikut mengawal kotak suara sehingga tidak dicurangi oleh pihak manapun.
"17 April saya butuh dukungan kalian semua. Saya mengajak seluruh rakyat harus jadi saksi, tunggu penghitungan sampai malam. Jaga itu kotak suara, jangan sampai kotak suara diganti di tengah jalan," ujar Prabowo.
Baca Juga:
Adapun Sandiaga Uno beberapa hari lalu juga mewanti-wanti agar para pendukungnya menjaga perolehan suara di TPS masing-masing saat hari pencoblosan. "TPS buat kami adalah 'Tusuk Prabowo-Sandi' dan 'Tunggu Perhitungan Selesai. Jadi itu harapan saya. Saya juga sudah mengimbau kepada semua relawan untuk menjadi saksi," kata Sandiaga pada wartawan usai acara deklarasi Bugis-Makassar Rantau untuk Prabowo-Sandi di hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu, 3 April 2019.
Simak: Cerita Prabowo Sarankan Soeharto Mundur dari Jabatan Presiden
Sandiaga berujar alasannya mengajak para relawan menjaga TPS dikarenakan kubu 02 kekurangan dana untuk membiayai saksi. Oleh karena itu, ia berharap agar siapapun yang mendukungnya bersedia menjaga TPS. "Semua harus menjadi saksi, ibu-ibu, emak-emak, siapin, bawa makanan lebih karena kemungkinan akan sampai malam. 15 emak-emak per TPS," ujar Sandiaga.