TEMPO.CO, Cirebon - Berkampanye di Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon, Jumat, 5 April 2019, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, minta diajari berbahasa Cirebon. "Kepribon kabar? Baik? Saih? Kepribon kabar aih? Kepribon kabar banyu, gitu? Oh... Gimana, coba ajarin. Gimana?" Ia bertanya kepada pendukungnya.
Dari barisan pendukung ada yang berteriak, “Kepriben, kabare? (bagaimana kabarnya).” Mendengar salah satu pendukung yang berada dekat panggung, Jokowi mengatakan," "Oh.. Jaluk banyu? Jaluk banyu… Saya pikir, ‘kepribon kabar banyu’. Nggeh.. nggeh... (Ya…ya…)"
Baca: Kampanye di Cirebon, Pendukung Jokowi Penuhi Pantura Arah Jateng
Jokowi mengaku senang bisa datang ke Kabupaten Cirebon, meski cuacanya panas menyengat. Ia pun berdialog dengan beberapa warga sambil memperkenalkan program tiga kartunya, yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Prakerja.
Seorang pemuda asal Cirebon, Dimas Maulana, yang berdialog dengan Jokowi mengaku ingin punya Kartu Prakerja. Dimas saat ini kelas 3 SMK dan baru akan lulus tahun ini. "Saya setuju dengan Kartu Prakerja, dan insya Allah saya dapat kerja lebih baik, lebih mudah," kata Dimas.
Baca: Ma'ruf Amin Ditolak di Pamekasan, Begini Tanggapan Jokowi
Jokowi menjelaskan bahwa kartu itu digunakan untuk mendapatkan pelatihan di kementerian, BUMN, dan swasta. Tujuan pelatihan itu adalah agar orangt-orang seperti Dimas memiliki peningkatan keterampilan supaya lebih mudah masuk dunia kerja. Selain untuk lulusan SMK, Kartu Prakerja juga diperuntukkan bagi orang yang dipecat dari pekerjaannya.
Adapun Rohati, seorang ibu rumah tangga, ingin memiliki Kartu Sembako Murah. "Pengen banget biar bisa dapat sembako murah," kata Rohati. Jokowi menuturkan bahwa Rohati bisa membeli sembako, seperti beras, gula, dan minyak dengan harga diskon. Namun, ia mengingatkan bahwa program baru akan dinikmati masyarakat pada tahun depan karena merupakan program capres.