TEMPO.CO, Medan - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri perayaan Isra Miraj di Halaman Istana Maimun Medan pada Rabu, 3 April 2019. Namun hingga siang hari, Prabowo tak kunjung hadir dilokasi acara.
Simak juga: TNI AU Bantah Cuitan Jet Tempur Halangi Pesawat Prabowo
Kubu Prabowo menyebut Ketua Umum Gerindra ini batal hadir karena tidak mendapat izin mendaratkan helikopter di Medan. "Ya, izin memang dipersulit. Faktanya kami enggak bisa dapat sampai hari terakhir. Kami enggak dapat izin sama sekali," kata Ketua Badan Pemenangan Daerah Prabowo - Sandiaga Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu saat dikonfirmasi Tempo pada Kamis, 4 April 2019.
Gus menceritakan jika pihaknya sudah berupaya mendapatkan izin pendaratan pesawat sejak Minggu, 31 Maret 2019. Rencananya, pilihan pendaratan yang dituju bertempat di Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan, Medan. Namun hingga Selasa malam, 2 April 2019, izin pendaratan tak kunjung didapatkan.
Dirinya mengaku ada pihak swasta yang sempat menawarkan tempat pendaratan. Namun mempertimbangkan faktor keamanan, tawaran tersebut tidak diterima.
Ihwal itu, Gus mempertanyakan izin tidak dikeluarkannya izin pendaratan
"Kami tahu, selalu ada yang mendarat di sana. Di Lapangan Merdeka, belum waktu yang lama heli mendarat di situ. Orang lain bisa, kenapa kami 02 enggak bisa? Itu pertanyaannya," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Utara.
Mereka merasa ada perbedaan perlakuan yang diterima sebagai kubu yang sedang berjuang mendapatkan mandat rakyat untuk berkuasa. Apalagi menurut Undang-Undang, ia mengatakan semua orang berhak mendapat perlakuan yang sama. Termasuk bagi pihak yang sedang tidak berada dalam pemerintahan.
Gus mengatakan Prabowo ingin menggunakan helikopter saat pendaratan di Medan karena baru selesai mengikuti agenda di Padang dan harus langsung kembali ke Jakarta. Dari Jakarta, Prabowo terbang menggunakan pesawat menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) di Deliserdang.
Setelahnya, barulah Prabowo direncanakan menggunakan helikopter dari KNIA menuju Kota Medan. "Jadi untuk menghemat waktu dan tenaga, semua didesain untuk heli. Karena setelah acara di Istana Maimun, akan dilanjutkan lagi ke Langkat," lanjut Gus.
Gus menyatakan mencoba menerima kondisi yang terjadi. Dirinya juga mewakili Prabowo meminta maaf kepada jamaah yang sudah berhadir di Halaman Istana Maimun.
"Kami sih sudah, sabar sajalah. Pesan Pak Prabowo, kami jangan memberi ruang sekecil apapun untuk kesalahan. Kami sadar betul kami ini di luar kekuasaan, di luar pemerintahan. Jadi kami terima saja," kata Gus.
Baca: Eks KASUM: Prabowo Gagal Terbang karena Dihalangi Jet Tempur TNI
Acara Isra Mi'raj yang berlangsung Rabu kemarin direncanakan berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Para pengunjung bahkan telah memadati lokasi acara selepas waktu Subuh. Meski tanpa alat peraga kampanye terlihat dan atribut kampanye, namun seluruh undangan memakai pakaian serba putih.