TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan sejumlah variabel yang menentukan kelompok swing voters dan undecided voters akhirnya memilih salah satu pasangan calon di pilpres 2019. Di antara faktor tersebut adalah iming-iming uang atau money politic.
Baca: Survei: 12,8 Persen Swing Voter ke Prabowo; 11,3 Persen ke Jokowi
“Ada banyak variabel. Umumnya variasi alasannya ada yang menunggu hingga detik akhir untuk mengecek misalnya ada sesi debat lagi. Ada juga variabel politik uang,” ujar Burhanuddin usai memaparkan hasil survei Indikator di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2019.
Menurutnya, kelompok swing voters dan pemilih yang belum menentukan pilihan ini umumnya masih menunggu sejumlah program dan kebijakan dari kedua kandidat. Namun, ada kelompok yang justru menunggu adanya saweran berupa materi dari masing-masing kandidat.
“Swing voters itu ada yang menunggu apakah di hari-hari akhir penentuan hingga 17 April ada insentif material yang mereka terima,” ujar Burhanuddin.
Jumlah swing dan undecided voters di pilpres 2019 diprediksi berjumlah 24,1 persen. Dari hasil survei Indikator yang dibuat pada akhir Maret 2019, kelompok ini masih memilki potensi untuk menentukan pilihan. Kedua kandidat sama-sama memiliki kans untuk menarik suara dari kelompok tersebut.
Dari temuan survei Indikator, sebanyak 12,8 persen responden diprediksi akan tertarik mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga. Sementara yang tertarik mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 11,3 persen.
Kendati demikian, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tetap ungul meski Prabowo-Sandi lebih potensial meraup suara swing dan undecided voters. Setelah suara swing dan undecided voters dihitung, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih tetap unggul dengan suara 57,9 persen.
“Total elektabilitas masing-masing paslon setelah swing dan undecided diprediksi pilihannya: Jokowi-Ma'ruf 57,9 persen, Prabowo-Sandi 42,1 persen,” ujar Burhanuddin.
Selain itu, Burhanuddin menyebutkan, hasil survei menemukan ada kelompok swing voters yang belum menentukan pilihan lantaran masih takut atau malu. Terutama, bagi swing voters yang tinggal di tempat yang merupakan basis salah satu calon.
Baca: Survei Indikator: Elektabilitas Jokowi Unggul, Tapi Belum Aman
“Misalnya, yang swing dari kelompok Jokowi umumnya tinggal di Jabar dan Banten yang lingkungannya basis Prabowo. Sebaliknya pemilih Prabowo di Jateng banyak juga karena berada di basis Jokowi,” ucap Burhanuddin.