TEMPO.CO, Bekasi - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Solahudin Uno meminta pendukungnya tak melakukan aksi balasan dengan melakukan penghadangan terhadap Ma’ruf Amin, calon wakil presiden nomor urut 01. “Kita jaga kondisifitas,” kata dia usai kampanye terbuka di Lapangan Kobra, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa, 3 April 2019.
Berita terkait: Ma'ruf Amin Dihadang di Pamekasan, TKN: Bukan Budaya Kita
Sebelumnya Ma’ruf Amin sempat mengalami aksi penghadangan saat hendak berziarah ke makam Kiai Suhro, di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada Senin, 1 April. Saat hendak berziarah, massa mengerumuni mobil Ma’ruf sembari meneriakan nama Prabowo, dan mengacungkan jari membentuk huruf ‘L’. Akibat kejadian tersebut, Ma’ruf dikabarkan tidak tuntas berkampanye di sana
"Walaupun kami tidak menuduh, tapi kami sampaikan jangan ada aksi balas membalas,” ujar Sandiaga. Kandidat wakil presiden ini juga pernah mengalami hal serupa saat berkampanye di beberapa wilayah di Indonesia. "Saya sampaikan agar khatamkam Al Quran saja, karena itu jauh lebih membawa berkah."
Ke depan di sisa masa kampanye, Sandi meminta kepada pendukungnya tak melakukan penghadangan lagi. Justru, ia meminta Ma'ruf Amin dimuliakan sebagai kiai.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga mewanti-wanti kepada pendukungnya di seluruh Indonesia agar pesta demokrasi tahun ini berlangsung damai. Tapi, tentunya tetap mewaspadai terhadap kecurangan-kecurangan yang potensial terjadi. "Pastikan pemilu berlangsung jujur, adil. Kita jemput kemenangan Indonesia adil-makmur."
Sandiaga Uno menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Kobra, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Selasa, 2 April 2019. Sandi tiba di lokasi pukul 16.00 WIB usai berkampanye di Pontianak, Kalimantan Barat. Sejumlah tokoh tampak mendampingi Sandi ketika di Bekasi seperti Sohibul Iman, Ahmad Syaikhu, Ahmad Heryawan, dan lainnya.
ADI WARSONO | FIKRI ARIGI