TEMPO.CO, Jakarta - Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi berharap kasus dugaan suap untuk serangan fajar politikus Golkar Bowo Sidik tidak diarahkan atau dituduhkan untuk kepentingan pemilihan presiden 2019 bagi paslon 01, Jokowi - Ma'ruf Amin.
Berita terkait: Bowo Sidik Diduga Akan Gunakan Uang Suap untuk Serangan Fajar
"KPK sudah membuat statement bahwa kasus ini tidak ada hubungan dengan pilpres, tetapi pileg. Nah, ada berita berita fitnah luar biasa hari ini, (dibilang) ini ada hubungan dengan pilpres," ujar Erick Thohir di Senayan City, Jakarta pada Jumat, 29 Maret 2019.
KPK menetapkan Bowo Sidik sebagai tersangka dalam perkara dugaan suap kerjasama pengangkutan bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), Kamis, 28/3, malam. KPK menduga uang suap yang diterima Bowo rencananya digunakan untuk serangan fajar pada hari pencoblosan Pemilu pada 17 April 2019.
Lalu muncul isu mengenai adanya tanda 'cap jempol' dalam amplop uang untuk serangan fajar tersebut. Isu ini dibantah KPK.
Partai Golkar mengaku tak tahu-menahu soal duit Rp 8 miliar dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Bowo Sidik tersebut. "Partai Golkar tidak pernah memerintahkan kepada siapapun untuk mempergunakan cara-cara yang dilarang menurut ketentuan UU, termasuk melakukan serangan fajar," ujar Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi Tempo pada Jumat, 29 Maret 2019.