TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei teranyar Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan elektabilitas paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul cukup jauh dari Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin di Pulau Sumatera. Survei ini memotret suara Prabowo saat ini sudah menguasai setengah suara pemilih di Sumatera.
Baca: Survei CSIS: Jokowi - Ma'ruf 51,4 Persen, Prabowo - Sandi 33,3
"Prabowo unggul dengan 49,6 persen, sementara Jokowi sebesar 37,3 persen. Sisanya 1,5 persen belum menentukan pilihan dan 11,6 merahasiakan pilihan," kata Peneliti CSIS Arya Fernandez saat memaparkan hasil survei lembaganya di Hotel Fairmont, Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2019.
Peneliti CSIS Noory Okthariza mengatakan, suara dua paslon ini di Sumatera sangat bergantung demografi penduduk. Jokowi - Ma'ruf unggul di provinsi yang banyak etnis Jawa seperti Lampung. Kemudian di wilayah tertentu di Sumatera Utara yang banyak dihuni etnis Jawa.
"Nah, tapi daerah yang lebih banyak orang melayu, suaranya diambil ke Prabowo-Sandi. Mungkin sentimen etnis ini, mereka suka dengan tipikal orang yang keras dan tegas. Dan itu dicitrakan di kubu Prabowo - Sandiaga," ujar Arya.
Sebelumnya, survei teranyar Charta Politika juga menunjukkan hal serupa. "Dari segi wilayah, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul di Sumatera," kata Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya lewat keterangan tertulis pada Senin, 25 Maret 2019.
Rinciannya, di Sumatera, Prabowo-Sandi memperoleh suara 48,3 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf meraih 43,3 persen. Sisanya, 8,5 persen tidak menjawab.
Simak juga: Pendukung Prabowo Padati Lokasi Kampanye Terbuka di Bandung
Yunarto menyebut kekuatan terbesar Prabowo di Sumatera ada di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Menurut dia, selain karena faktor etnis dan geografis, Prabowo-Sandi unggul di Sumatera salah satunya disebabkan karena harga karet dan sawit yang anjlok. Selain di Sumatera, Jokowi unggul di wilayah lainnya.