TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, memprediksi isu pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan radikalisme bakal menjadi fokus dan isu yang seksi dalam debat keempat, Sabtu, 30 Maret mendatang. Adi berharap dua isu itu menjadi bahan bagi Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto untuk berdebat tanpa canggung.
Baca: Kubu Prabowo Santai Hadapi Debat Capres 30 Maret
"Saya berharapnya terjadi tawuran opini," kata Adi dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Maret 2019.
Menurut Adi, isu pembubaran HTI akan menjadi kekuatan sekaligus kelemahan Jokowi. Di sisi lain, kata dia, Prabowo yang kerap diterpa isu dekat dengan kelompok radikal pun harus buka suara tentang hal ini di panggung debat.
Dia membeberkan, Jokowi akan diuntungkan dengan ketegasannya membubarkan kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah. Namun, capres inkumben itu selama ini juga dikritik karena pembubaran itu dilakukan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Baca: BPN Prabowo dan TKN Jokowi Sepakat Metro TV Penyelenggara Debat 4
Padahal, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Ormas mengatur bahwa pembubaran harus melalui proses pengadilan. Adapun pembentukan Perppu harus mensyaratkan adanya kondisi yang genting. "Inilah saya kira baik Jokowi maupun timnya harus menyiapkan jawaban-jawaban yang terukur," kata Adi.
Selanjutnya, kata Adi, Prabowo juga harus mengklarifikasi isu dirinya dekat dengan kelompok radikal. Menurut Adi, persoalan ini penting untuk diperjelas agar publik memiliki gambaran bagaimana visi kedua calon terkait ideologi dan kelangsungan demokrasi di Indonesia.
"Ini terkait dengan masa depan demokrasi kita, memengaruhi diskursus kita, karena di luar kebutuhan politik elektoral," ucapnya.
Baca: Valina Singka dan Kusnanto Anggoro Masuk Tim Panelis Debat Capres
Debat keempat akan berlangsung pada Sabtu, 30 Maret mendatang di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Debat yang mengangkat tema ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional itu akan mempertemukan kedua calon presiden.