TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menargetkan suaranya di Kalimantan Barat lebih dari 60 persen. Jokowi mematok suara tersebut lebih dari suaranya pada pemilihan presiden 2014 lalu, yakni 60 persen.
Baca juga: Gubernur Riau, Kader PAN, Hadiri Kampanye Jokowi di Dumai
"Pada 2014, Jokowi-JK 60 persen di Kalbar. Jadi, kalau di kalbar pilpres ini tidak lebih dari itu, hati-hati," ujar Jokowi saat berorasi di acara kampanye terbuka di Qubu Resort, Pontianak, Kalimantan Barat pada Rabu, 27 Maret 2019.
Menurut Jokowi, suaranya di pemilihan presiden 2019 ini harus lebih dari 60 persen di Kalimantan Barat, musababnya Jokowi mengklaim telah banyak membangun infrastruktur di Kalbar. Di antaranya, Pos Lintas Batas Nasional (PLBN) di Entikong, Badau, dan Aruk, pengembangan Bandara Supadio, pembangunan Pelabuhan Kijing dan jembatan gandeng di Landak.
"Saya minta Kalbar lebih dari 60 persen, sanggup?" ujar Jokowi kepada pendukungnya.
Baca Juga:
"Sanggup!" ujar para pendukung Jokowi sambil mengacungkan jempol.
Baca juga: Jokowi Jalani Kampanye Terbuka, JK Terima Limpahan Tugas
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengulang imbauan agar warga Pontianak waspada dengan berita hoaks, bohong, dan fitnah yang beredar. Terlebih berita buruk tentang dirinya dan cawapres, Ma’ruf Amin tentang isu-isu PKI, pelarangan azan, hingga pernikahan sesama jenis.
“Kita harus lawan berita bohong dan fitnah itu. Kita harus meresponnya, Termasuk pada tanggal 17 April nanti, dengan cara datang berbondong-bondong ke TPS coblos nomor 01,” ujar Jokowi dalam orasinya yang berlangsung selama kurang dari setengah jam tersebut.
