TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, mengungkapkan keheranannya karena masih banyak warga yang percaya isu hoaks tentangnya. Ia pun meminta bantuan masyarakat Riau untuk meluruskan kabar bohong tersebut.
Baca: Kampanye Terbuka, Jokowi Minta Pendukungnya Berani Melawan Hoaks
Menurut Jokowi, salah satu hoaks yang menyerangnya saat ini adalah kabar pelarangan azan andai ia dan Ma'ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2019. Ia membantahnya dan menyebut isu itu tidak masuk akal.
"Wong calon wakil presiden aja Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia), bener, gak. Logikanya ini, loh. Mikir, mikir, ya, gak," katanya dalam orasi di kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa, 26 Maret 2019.
Selain itu, isu hoaks lain yang menyerangnya, kata Jokowi, adalah tentang pelegalan zina dan pernikahan sesama jenis. Jokowi berujar penyebaran hoaks tidak lagi di media sosial saja melainkan sudah dilakukan dari pintu ke pintu.
"Ini sudah gak keruan tapi jangan sampai masyarakat termakan isu seperti itu. Harus ada yang berani melawan," kata dia.
Jokowi lantas meminta ribuan pendukungnya yang hadir di acara kampanye itu agar tidak termakan hoaks dan melawannya. Alasannya, waktu menjelang pencoblosan tinggal 23 hari lagi. "Ini yang harus kita lawan, benar? Kita harus berani merespons dan melawan," tuturnya.
Menurut Jokowi, dia sudah sabar menerima serangan hoaks selama 4,5 tahun menjabat sebagai presiden. Namun kali ini, kata dia, sudah waktunya untuk melawan.
Baca: Kesal Karena Kerap Kena Hoaks, Jokowi: Akan Saya Lawan
"Saya ini sudah 4,5 tahun dihina, difitnah, dihujat, saya diam, saya diam, saya diam, saya sabar, sabar, ya, Allah, sabar, ya, Allah. Tapi hari ini saya minta bapak dan ibu meluruskan fitnah-fitnah itu," kata Jokowi.