TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Jusuf Kalla (JK) mengingatkan kepada calon presiden inkumben, Joko Widodo atau Jokowi agar tidak melakukan kesalahan menjelang hari pemilihan presiden 2019. "Politik itu, pemilu itu kayak main badminton. Poin itu kalau smash masuk atau lawan bikin kesalahan, keluar, atau kena net," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019. Sehingga, yang paling penting adalah tidak membuat kekeliruan ataupun yang tindakan yang tidak sesuai.
JK mengatakan, waktu kampanye yang tersisa tiga pekan ini sebaiknya digunakan untuk memperlihatkan dukungan-dukungan program untuk masyarakat. Misalnya, menyampaikan kepada masyarakat apa yang akan dilakukan jika menang dalam pemilihan.
Baca: JK Saksikan Pengambilan Sumpah Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
Menurut JK, Jokowi menjanjikan tiga kartu. Sedangkan Prabowo - Sandiaga menjanjikan sembako murah, pangan murah, dan lapangan kerja. “Di situ nanti berputarnya strategi itu bagaimana bagi masyarakat yang mana dia harapkan masa depan itu."
Cara itu, menurut JK, juga bisa dipakai untuk mencapai target perolehan suara. Jokowi memasang target suara sebesar 58-62 persen. Target itu mungkin saja tercapai meski hasil survei sejumlah lembaga menyatakan elektabilitas Jokowi masih di bawah target. "Tidak ada yang tidak mungkin. Dalam pemilu yang demokratis itu bisa saja, tapi tentu harus berupaya kerja keras."
Baca: Pengusaha Beri Gratifikasi ke Pejabat, JK ...
Dalam kampanye terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang, Banten, pada Ahad kemarin, Jokowi menyatakan targetnya pada Pilpres 2019. Jokowi optimistis bisa meraihnya dalam tiga pekan menjelang hari-H pencoblosan pemilihan presiden 2019.
Khusus untuk Banten, Jokowi mengklaim elektabilitasnya sudah imbang. "Tinggal waktu yang tiga pekan ini akan kita maksimalkan agar kita tidak imbang, tapi menang."