TEMPO.CO, Solo - Ketua Umum Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo – Sandiaga Uno, Djoko Santoso meminta negara lain untuk ikut memantau pemilu di Indonesia pada April mendatang. Kehadiran pemantau dari luar negeri diharapkan mampu menciptakan pemilihan yang jujur dan adil.
Djoko mengaku telah bertemu dengan 23 duta besar dari negara-negara Uni Eropa. "Mereka siap ikut memantau proses pemilu di Indonesia," kata Djoko saat ditemui di Solo, Jumat, 22 Maret 2019.
Baca: Prabowo - Sandiaga Terima Dukungan Aliansi Pengusaha Nasional
Menurut Djoko, kehadiran para pemantau dari luar negeri itu cukup penting untuk menjamin terselenggaranya pemilihan yang berkualitas. Sebab para pemantau asing itu bisa memberikan penilaian yang obyektif. "Mereka akan bersikap netral."
Kehadiran para pemantau dari negara-negara asing itu masih harus melalui prosedur. "Mereka harus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum." Dia berharap KPU bisa mempermudah masuknya para pemantau asing itu.
Baca: Beda Kampanye Terbuka Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandiaga
Pemilihan umum yang berkualitas, kata Djoko, sangat dibutuhkan agar hasilnya bisa diterima oleh semua pihak. "Jangan sampai bangsa ini terus terpecah belah." Ketua Umum BPN Prabowo - Sandiaga ini mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang bertengkar lantaran perbedaan pandangan politik.
"Pada dasarnya pemilihan ini hanya untuk waktu lima tahun ke depan saja." Dia berharap masyarakat terus berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi masa depan bangsa.