TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi lembaga survei Indo Barometer mencatat elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul dari lawannya Prabowo - Sandiaga dengan selisih 21 persen.
Baca juga: Pengamat Sebut Elektabilitas Jokowi Turun karena Ini
Dalam survei terbaru mereka, Jokowi - Ma'ruf unggul dengan angka 50,2 persen sedangan Prabowo - Sandiaga 28,9 persen.
Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli mengatakan, masih ada 20,9 persen responden yang belum menentukan pilihan.
"Jadi selisihnya masih 21 persen," kata Rusli di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2019.
Indo Barometer lantas memproyeksikan hasil akhir pemilihan presiden 2019. Jika angka pemilih yang belum menentukan pilihan dibagi rata secara proporsional, kata Rusli, maka perolehan suara Jokowi - Ma'ruf menjadi 63,47 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 36,53 persen.
"Itu proyeksi perolehan suara jika tidak ada peristiwa politik besar dan sebagainya," kata dia.
Rusli mengimbuhkan, dari sisi distribusi etnis Jokowi - Ma'ruf unggul di kalangan pemilih suku Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Bali. Adapun Prabowo unggul di pemilih Melayu, Betawi, Minang, dan Bugis.
Hadi menuturkan survei ini digelar pada 6-12 Februari 2019 di 34 provinsi. Sigi ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Indo Barometer mengklaim margin of error surveinya sebesar 2,83 persen.
Baca juga: Ma'ruf Amin Tanggapi Survei Litbang Kompas Soal Elektabilitas
Hasil survei ini terpaut lumayan juga dengan sigi Litbang Kompas yang rilis Rabu, 20 Maret 2019. Litbang Kompas mencatat selisih elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Jokowi-Ma'ruf sebesar 11,8 persen. Angka ini kian menyempit ketimbang hasil survei Litbang Kompas Oktober 2018 sebesar 19,9 persen dengan keunggulan untuk Jokowi.
Adapun dalam survei teranyar ini, Litbang Kompas mencatat elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 37,4 persen dan Jokowi - Ma'ruf 49,2 persen. Sedangkan yang menyatakan rahasia ada 13,4 persen.