TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menjadikan survei Litbang Kompas sebagai bahan evaluasi kekuatan koalisi pendukung paslon 01 tersebut. Menurut survei tersebut, enam parpol berada di posisi teratas, yakni PDI-P 26,9 persen, Gerindra 17,0 persen, Golkar 9,4 persen, PKB 6,8 persen, Demokrat 4,6 persen, dan PKS 4,5 persen.
Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf Hasto Kristiyanto meminta seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk terus berjuang semakin militan. Dalam rangka memperkuat koalisi, ujar Hasto, Golkar harus bisa menduduki posisi nomor dua mengalahkan Gerindra dan PKB di posisi nomor tiga.
"Momentum Gerindra untuk turun drastis terbuka lebar karena mengandalkan efek ekor jas, tanpa dukungan kekuatan teritorial," ujar Hasto lewat keterangannya pada Kamis, 21 Maret 2019.
Dengan demikian, ujar dia, kaki-kaki Gerindra bisa diminimkan kerjanya di lapangan. "Di sini tokoh-tokoh NU, PKB, dan PPP bisa bergerak bersama membendung gerak HTI yang berada di belakang Prabowo - Sandi," ujar dia.
Keyakinan bahwa Gerindra bisa turun, ujar dia, adalah berdasarkan survei Litbang Kompas bahwa dalam waktu kampanye selama enam bulan, Prabowo - Sandi hanya mampu naik 4 persen. "Dan sekarang tinggal 26 hari, kami optimis Jokowi - Maruf Amin menang semakin tebal. Elektoral PDIP yang tinggi akan jadi daya dorong maksimum bagi Jokowi - Maruf Amin bersama parpol KIK lainnya," ujar dia.
Menurut survei teranyar Litbang Kompas, selisih elektabilitas antara Jokowi dan lawannya, Prabowo Subianto menipis dan tinggal 11,8 persen. Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.