TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno diagendakan bertemu Aliansi Pengusaha Nasional pada hari ini, Kamis, 21 Maret 2019. Dari agenda harian yang dirilis tim media Sandiaga, pertemuan itu bakal berlangsung di Djakarta Theater, Jakarta, pukul 19.00 WIB.
Berita terkait: Istri Sandiaga Berkunjung ke Keraton Sumenep
Pertemuan ini berlangsung selang beberapa hari saja setelah pengusaha asal Sulawesi Selatan, Erwin Aksa, blak-blakan menunjukkan dukungan pada Sandiaga. Sandi pun mengklaim mendapatkan bantuan ayah Erwin, Aksa Mahmud, untuk mengakses beberapa tokoh.
"Beliau bukakan pintu dengan beberapa tokoh masyarakat. Di Sulawesi Selatan, Jakarta, di wilayah Jawa," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2019.
Kendati begitu, Sandiaga menampik Erwin dan Aksa membawa gerbong dukungan pengusaha untuknya. Dia mengatakan dukungan terbuka Erwin maupun bantuan Aksa adalah bentuk persahabatan mereka.
Sebelum pertemuan ini Sandiaga dijadwalkan berkampanye di beberapa titik. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini akan berdialog dengan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Acara itu rencananya dimulai pukul 10.30 di Masjid Al-Istiqomah, Jalan Kampung Melayu Kecil 2, Bukit Duri.
Pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, Sandiaga diketahui pernah berjanji bakal menata Kampung Bukit Duri yang digusur Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sandiaga, yang berpasangan dengan Anies Baswedan, berjanji melibatkan warga, akademisi, dan praktisi dalam penataan kampung tersebut.
Sandiaga selanjutnya akan bertolak ke Kronjo, Tangerang, Banten untuk bertemu dengan aliansi nelayan dan petani di sana. Pertemuan ini direncanakan pukul 13.30-14.30 WIB.
Adapun acara terakhir Sandiaga sebelum bertemu aliansi pengusaha ialah mengunjungi tokoh DKI Jakarta Boy Sadikin. Dia bakal mengunjungi rumah anak mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat pada pukul 18.15 WIB.
Boy Sadikin turut memperkuat kubu Anies-Sandiaga di pilgub DKI 2017. Boy bahkan mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada September 2016. Dia mengaku kecewa dengan pilihan PDIP mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.