TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia, Habib Muannas Alaidid mengatakan sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa memberikan pengaruh untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin di daerah itu. "Gubernur Ridwan Kamil sudah tegas menyatakan dukungan penuh dan full kepada Pak Jokowi," kata Muannas di Bekasi, Senin, 18/3.
Berita terkait: Kubu Jokowi Akui Elektabilitas Prabowo Unggul di Sejumlah Daerah
Muannas mengatakan sosok Ridwan Kamil ia nilai mampu mengerek elektabilitas Jokowi - Maruf. Dia berkaca pada Pilkada Jawa Barat saat Ridwan Kamil diusung partai yang juga mengusung Jokowi - Maruf sekarang.
Selain itu kata dia, sebanyak 22 dari 27 kepala daerah di Jawa Barat juga tegas memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi - Ma'ruf. Kondisi ini kata dia, yang menjadi pembeda dengan Pilpres 2014 lalu, dimana Prabowo Subianto kala itu menang di Povinsi Jawa Barat. "Saya kira situasi ini akan mempengaruhi."
Ia mengatakan menaikkan atau mempertahankan elektabilitas Jokowi - Maruf di Jawa Barat tidak mudah. Sebab, isu hoaks terus bertebaran.
Namun, ia mengklaim sedikit demi sedikit, mesin partai pengusung dapat menekan isu hoaks tersebut. "Temuan kita di 250 titik di lapangan, saat kami bertemu warga, mereka sangat mengapresiasi," kata dia.
Selain itu sosok KH Ma'ruf Amin juga dipandang bisa mempengaruhi pemilih di Jawa Barat teturama kaum santri dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga, menurut dia, pesantren-pesantren di Jawa Barat memberikan dampak yang signifikan kepada pasangan ini.
Sementara itu, khusus di Kabupaten Bekasi, Muannas mengatakan, pada Pilpres 2014, Jokowi-JK hanya meraih 38,01 persen atau 555.733 suara. Jokowi - JK saat itu hanya menang di 1 dari 23 kecamatan, yakni Muara Gembong. "Kami tidak ingin ini terulang lagi, kami pastikan bekerja keras memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin."
Langkah yang dilakukan, kata dia, seluruh kader dan caleg PSI keliling door to door ke masyarakat di Bekasi. Dari hasil keliling itu, kata dia, diketahui kalau ternyata partai lain jarang melakukannya. "Mereka (partai lain,red) masih malu-malu sosialiasi Jokowi," kata bekas pengacara PA 212 ini.
ADI WARSONO