TEMPO.CO, Jakarta-Juru bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, beralasan mengikuti tradisi Presiden Abdurahman Wahid alias Gusdur untuk meliburkan sekolah dan kampus selama Ramadan.
Menurut dia libur selama Ramadan bisa memastikan seluruh anak Indonesia bisa fokus belajar tentang Islam. "Islam yang Rahmatan Lilalamin, tentang akhlak selama satu bulan itu," ujar Dahnil di Hotel Sultan, Ahad, 17 Maret 2019.
Baca: Pidato di GOR Samarinda, Prabowo Minta Lampu Panggung ...
Dahnil berujar jika Prabowo menang Kementerian Pendidikan akan membuat kebijakan yang terhubung dengan masjid dan pesantren. Semua akan diarahkan pada pendidikab agama Islam. "Nah pertanyaannya pasti bagaimana yang tidak bergama Islam? Nah bagi yg tidak beragama Islam, yang non-muslim, yang Kristen, yang Katolik, Hindu, buddha, itu kita linkage-kan dengan gereja, dengan kuil, dengan vihara. Nah mereka juga akan fokus belajar tentang akhlak dan agama."
Selain itu, kata dia, akan diberikan pemahaman tentang pendidikan toleransi dan kebhinekaan. Sehingga selama libur satu bulan Ramadan bisa jadi madrasah bagi agama apa pun. "Nah itu kita ingin jadikan Ramadan sebagai simbol mempererat persatuan, mempererat kebinekaan," ucap dia.
Baca Juga:
Simak: Di Serang, Prabowo Sindir Menteri, Jenderal hingga Lembaga Survei
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku akan membahas program libur sebulan saat puasa. Hal tersebut, kata dia, penting untuk membangun karakter generasi muda di Indonesia.
"Ya, tentunya ini adalah salah satu terobosan yang akan kita bawa, bahwa saya waktu masih muda pernah merasakan libur. Dulu, saat Ramadan dan waktu anak-anak saya masih kecil, sekolah di Al-Azhar, waktu itu juga libur sebulan penuh," kata calon wakil Prabowo.