TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa bahwa hasil survei SMRC (Saiful Mujani Reseach and Consulting) terkait elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin belum sesuai target.
Baca: SMRC: Elektabilitas Jokowi 57,6 Persen, Prabowo 31,8 Persen
"Kami punya target di atas 60 persen. Kami berupaya berarti meningkatkan 6-7 persen dalam waktu 30 hari. Itu adalah angka yang mungkin kami ambil," kata Karding di Kantor SMRC, Jakarta, Ahad, 17 Maret 2019.
Hasil survei SMRC menyatakan elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin unggul 57,6 persen dari pesaingnya Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Survei yang dilakukan pada 24 Februari-5 Maret 2019 itu mencatat bahwa elektabilitas Prabowo - Sandi sebesar 31,8 persen. Sedangkan 10,6 persen menyatakan tidak tahu atau rahasia.
Karding menuturkan, TKN memiliki target ideal perolehan suara Jokowi-Ma'ruf sekitar 63-65 persen pada saat pemilihan. Kendati begitu, ia menyambut baik hasil survei SMRC itu. Sebab, hasil tersebut mengkonfirmasi kerja kerja Jokowi selama empat tahun memimpin. "Sekaligus mengkonfirmasi apa yang sudah dilakukan selama ini sudah tepat dan benar. Hasil ini, saya kira mengkonfirmasi apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi," ujarnya.
Dalam survei, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, perolehan suara Jokowi - Ma'ruf mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil survei Januari lalu, yaitu 54,9 persen. Sedangkan pasangan nomor 02, Prabowo - Sandi, mengalami penurunan elektabilitas yang pada Januari lalu mencapai 32,1 persen.
Baca: Tepis Berbagai Hoaks, Jokowi: Saya Tidak Marah...
Menurut Djayadi, peningkatan suara dukungan terhadap Jokowi - Ma'ruf berhubungan dengan optimisme masyarakat dengan kondisi ekonomi, kemampuan Jokowi memimpin Indonesia, penilaian mengenai perdebatan, serta ketidakpercayaan terhadap berbagai berita bohong dan fitnah yang menyudutkan Jokowi.