TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Lendo Novo, mengatakan Sandiaga belajar adab santri dan kiai menjelang debat calon wakil presiden. Hal ini dilakukan karena lawan debat Sandiaga adalah Ma'ruf Amin, cawapres pasangan Joko Widodo atau Jokowi yang seorang kiai.
Baca: Debat Cawapres, BPN Beri Masukan ke Sandiaga Soal Pesantren
“Tentu dia harus belajar adab-adab santri dan kiai. Kalau dia gak paham nanti diomongin sama santri. Dia harus belajar begitu. Karena dia bukan terbentuk dari lingkungan itu (pesantren),” ujar Lendo di D’consulate lounge, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019.
Menurut Lando, cara berkomunikasi dalam debat cawapres merupakan hal yang penting. Karena itu, cara berkomunikasi dengan Ma'ruf yang ulama tak kalah penting dengan pemaparan ide dan gagasan.
“Supaya santri-santri itu bisa mengerti siapa sesungguhnya Sandiaga tanpa istilahnya menyakiti atau melukai para santri,” tutur dia.
Sebelumnya, Sandiaga sempat menyampaikan dirinya sungkan menyerang Ma'ruf Amin saat debat ketiga nanti. Sebab, cawapres 02 ini berpendapat, lawan debatnya adalah seorang ulama senior. "Saya pasti sungkan lah," kata Sandiaga di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 11 Maret 2019.
Kendati demikian, Sandiaga akan berupaya tampil apa adanya agar debat nanti bukan menjadi ajang saling serang. "Tapi menampilkan sisi lain dari pasangan calon agar membantu masyarakat mantap memilih salah satu," ujarnya.
Baca: Sebelum Debat Cawapres, Sandiaga Bakal Main Basket Bareng AHY
Debat ketiga akan berlangsung pada Ahad, 17 Maret 2019. Adu gagasan antara Sandiaga menghadapi Ma'ruf kali ini mengangkat tema kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Bertempat di The Sultan Hotel, Jakarta, debat akan dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.
FIKRI ARIGI | BUDIARTI UTAMI PUTRI