TEMPO.CO, Jakarta - Direktur program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan calon wakil presiden jagoannya telah mempersiapkan debat pilpres ketiga secara matang. Persiapan ini, kata Aria, mencakup soal program-program yang akan disampaikan Ma'ruf Amin menghadapi Sandiaga Uno pada 17 Maret 2019.
"Soal program lebih banyak melanjutkan hal-hal yang sudah dikerjakan pak Jokowi dan Jusuf Kalla," kata Aria di hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 14 Maret 2019. Tujuannya agar terjadi integrasi konten antara yang sudah dilaksanakan dan yang sedang dilaksanakan.
Baca: Bertemu Ma'ruf Amin di Istana, Jokowi: Bicara Persiapan Debat
"Pak Kiai Ma'ruf terintegrasi. Mana yang sudah dilaksanakan, yang sekarang dilaksanakan, dan yang pasti akan dilaksanakan oleh Jokowi - Ma'ruf."
Aria mencontohkan program-program baru Jokowi - Ma'ruf, lanjutan program kampanye 2014. Di antaranya adalah Kartu Indonesia Kuliah, turunan dari keberhasilan Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Sembako Murah, turunan Kartu Keluarga Harapan dan Bantuan Non-Tunai.
"Kartu Indonesia Kerja tak bisa lepas dari munculnya pertumbuhan ekonomi baru karena koneksitas dan infrastruktur industri yang akan berkembang dalam konteks Indonesia-sentris."
Baca: Debat Pilpres 3, Kubu Jokowi: Sandiaga Tak Berani Serang Ma'ruf
Industri kelautan, pertanian, perkebunan, pertambangan, energi, manufaktur, dan pariwisata sudah disiapkan pondasinya di empat tahun ini. “Semacam-macam inilah," kata dia menggambarkan paparan Ma'ruf Amin pada debat pilpres ketiga nanti.
Aria mencontohkan Kartu Indonesia Pra-Kerja yang memberikan jaminan pada pengangguran untuk mendapat keahlian. Lulusan STM, misalnya, bisa mengikuti pelatihan di PT Pindad, PT PAL, atau Pertamina agar bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian las bawah laut.