TEMPO.CO, Palembang - Anggota dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Surya Paloh, menyoroti banyaknya gosip-gosip murahan di media sosial selama masa kampanye Pemilu 2019 ini. Hal ini diucapkan Paloh saat memberikan pengarahan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Ma'ruf untuk Sumatera Selatan di kantor TKD, Palembang, Ahad, 3 Maret 2019.
Baca: Surya Paloh: Di NasDem, Jokowi Lebih Penting Ketimbang Caleg
"Di sosial media yang begitu canggih misalnya, timbul hoax, fitnah, sirik, dengki, khianat, dan sebagainya. Ini mengancam rasa kebersamaan kita sesama warga negara bangsa ini. Inilah yang mengancam persatuan," kata Paloh di hadapan para relawan TKD Sumsel itu.
"Tapi siapa yang mempedulikan ini? Seakan-akan pemilu adalah masalah hidup atau mati. Padahal pemilu yang diselenggarakan ini adalah konsekuensi dari sistem demokrasi yang kita anut," tutur Ketua Umum Partai NasDem ini.
Menurut Paloh, demokrasi dengan partisipasi penuh oleh masyarakat seperti ini memang memiliki konsekuensi. Konsekuensi itu, kata dia, akan muncul jika tak dibarengi dengan kesadaran bahwa kebebasan berdemokrasi tidaklah absolut.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) menjawab pertanyaan media setelah melakukan pertemuan dengan mantan Ketua KPK, Abraham Samad, di kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018. Surya mengaku menggoda Abraham dengan kemungkinan maju dalam pemilihan presiden 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
"Demokrasi itu kebebasan yang tidak absolut, semata-mata untuk kepentingan diri dan kelompok kita, tapi juga untuk kepentingan bersama. Artinya, kebebasan kita itu adalah kebebasan yang juga harus menghargai kebebasan orang lain, hak-hak daripada orang lain di luar diri kita," ujar Paloh.
Paloh lalu meminta agar tim TKD Jokowi - Ma'ruf Sumsel selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam masa kampanye ini. "Kita sayang pada negara ini dan kita sayang pada persatuan bangsa kita ini, melebihi sayang kita kepada hari pemilu itu sendiri," katanya.
Baca: Surya Paloh Ungkapkan Kekhawatirannya Jika Jokowi Kalah
Meskipun demikian, Paloh juga meminta kepada para relawan bekerja keras meyakinkan masyarakat Sumsel untuk memilih Jokowi - Ma'ruf. "Bukan berarti seakan-akan kita harus bekerja biasa-biasa saja (memenangkan Jokowi - Ma'ruf)," tutur dia.