TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar yang juga Ketua Relawan Golkar Jokowi (Gojo), Rizal Mallarangeng, mengatakan bahwa pihaknya bisa menerima kampanye negatif namun menolak kampanye hitam yang saat ini marak menjelang Pilpres 2019.
Kampanye negatif menurut Rizal masih berada dalam koridor demokrasi, sebaliknya kampanye hitam sama sekali menyalahi sistem demokrasi.
“Kampanye negatif berbeda dengan kampanye hitam. Kampanye negatif mengandung pesan menonjolkan kelebihan sendiri, tapi juga memberikan fakta tentang kekurangan pihak lawan. Entah soal kinerja yang kurang, konsep atau apapun. Kampanye semacam itu masih dapat diterima dalam tatanan demokrasi,” ujar Rizal.
“Sebaliknya, kampanye hitam adalah menonjolkan kelebihan pribadi sekaligus kekurangan pihak lawan, namun sama sekali tanpa fakta. Kalau bahasa zaman sekarang yang disebut hoax. Itu sama sekali sudah melenceng dari tatanan berdemokrasi yang benar,” kata Rizal melanjutkan.
Rizal Yang ditemui dalam acara diskusi politik bertajuk “Cendekiawan & Kekuasaan : Introspeksi Kampanye Pemilu 2019" yang digagas Opapaci.news di bilangan Guntur Manggarai, Jakarta Selatan para akhir pekan, mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dari aksi kampanye hitam.
“Yang diperlukan saat ini adalah kematangan konsep dalam berkampanye, sehingga tidak memunculkan fitnah sebagai akibat tidak adanya pendalaman ide,” ujar Rizal lagi menyikapi kampanye Pilpres 2019.