TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Yogyakarta mengatakan tugas sebagai pemimpin adalah untuk membahagiakan rakyatnya secara adil, bukan hanya untuk segelintir orang. "Pemimpin itu hanya ingin rakyatnya sehat, rakyatnya bahagia, tidak kekurangan apapun, dan itu tekad saya,” kata Prabowo dalam acara deklarasi dukungan ribuan purnawirawan TNI dan Polri di Grand Pasific Hall, Yogyakarta, Rabu, 27 Februari 2019, seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Saat menjabat Presiden nanti, Prabowo menuturkan bahwa dia ingin bisa melihat rakyat Indonesia tersenyum bahagia karena apa yang diamanahkan kepadanya dijalankan dengan jujur dan bertanggung jawab.
“Saya ingin nanti bisa melihat rakyat Indonesia bahagia."
Baca: Prabowo Akan Jemput Rizieq Shihab Jika Menang Pilpres 2019
Ia bersumpah bersama Sandiaga Uno dan tim koalisi akan menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya saat memimpin Indonesia. "Tekad tim kami, kami bersumpah akan berjuang bagi seluruh rakyat Indonesia."
Prabowo juga mengatakan hukum yang tak adil dan ketimpangan ekonomi yang membuat rakyat kelaparan tak boleh ada lagi di masa kepemimpinannya.
Baca Juga:
Ketua Umum Partai Gerindra ini menyampaikan apa yang sudah sering disampaikannya dalam pidato-pidatonya sebelum ini. Ia mengatakan masalah bangsa Indonesia adalah korupsi para elite.
Baca: Wiranto Tantang Sumpah Pocong, Tim Prabowo: Kubu Jokowi Stres
Para elite itu, tutur Prabowo, telah mencuri uang rakyat yang mengakibatkan kemiskinan semakin bertambah. Ia mengatakan hal seperti ini tidak boleh terus dibiarkan terjadi.
"Kalau perasaan saya mengatakan korupsi di Indonesia ini sudah stadium empat, benar tidak?” Prabowo bertanya kepada pendukungnya. ”Hei kau yang mencuri uang rakyat, rakyat sudah pintar, jangan kau bohongi terus rakyat Indonesia." Prabowo berteriak lantang.