TEMPO.CO, Jakarta - Juru debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sodik Mudjahid mengklaim kubunya mendapat dukungan dari bobotoh, julukan pendukung Persib Bandung. Sodik mengungkit kejadian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diteriaki "Prabowo" saat hadir di Stadion Si Jalak Harupat saat laga Persib melawan Arema pada 18 Februari lalu.
Baca: Kubu Prabowo Yakin Masih Kuasai Jawa Barat
"Emil (sapaan Ridwan Kamil) hadir ke stadion dan pdkt (pendekatan) ke bobotoh, tapi dia malah diteriakin 'Prabowo'," kata Sodik kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2019.
Dalam Majalah Tempo edisi 25 Februari-3 Maret, Sodik mengakui kubunya menggalang dukungan dari bobotoh. Dia mengklaim banyak pendukung Persib yang memilih Prabowo.
Meski begitu, Sodik mengatakan BPN tak melakukan pendekatan khusus terhadap bobotoh. Dia menilai teriakan di Jalak Harupat itu adalah spontanitas ekspresi masyarakat Jawa Barat yang mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno.
"Masyarakat sudah cerdas menilai tentang kinerja dan masa lalu seseorang," ujarnya.
Provinsi Jawa Barat merupakan lumbung kemenangan Prabowo saat pemilihan presiden 2014. Ketika itu, Prabowo dan Hatta Rajasa meraup 59,78 persen suara, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla hanya mendapat 40,22 persen suara.
Di pilpres kali ini, kubu Jokowi merangsek ke Jawa Barat dengan sejumlah strategi. Ketua Umum Viking Persib Club yang juga calon anggota DPRD Kota Bandung dari Partai NasDem, Heru Joko mengatakan Jokowi mendapat dukungan dari sebagian besar bobotoh.
Selain itu, kubu Jokowi mengandalkan Ridwan Kamil untuk menggaet suara pemilih milenial perkotaan dan emak-emak. Namun, menurut Sodik, Ridwan Kamil yang dulu diidolakan kini malah dijauhi setelah mendukung Jokowi.
"RK yang dulu idola di Jabar karena sekarang dukung Jokowi maka dijauhi, seperti kasus di Stadion Jalak Harupat itu," ujar anggota DPR fraksi Gerindra yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat I ini.
Sodik pun mengklaim, hasil survei internal BPN menunjukkan Prabowo dan Sandiaga Uno unggul di provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak itu. Menurut Sodik, elektabilitas Prabowo-Sandiaga kini di atas 75 persen.
Hasil survei teranyar Indopolling Network menunjukkan elektabilitas Jokowi – Ma’ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno di Jawa Barat. Elektabilitas Jokowi – Ma’ruf sebesar 41,7 persen, sementara Prabowo - Sandi sebesar 37,9 persen. Sisanya, 20,4 persen belum menentukan pilihan.
Baca juga: Kubu Prabowo: Penghadangan Sandiaga Bukti Kami Kuasai Jawa Tengah
Di sisi lain, survei Indikator Politik akhir Desember hingga 5 Januari lalu yang tak dipublikasikan mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf tertinggal dua persen dari Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Ma'ruf didukung oleh 44 persen responden, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 46 persen dukungan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO | DEWI NURITA