TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi menjanjikan tiga 'kartu sakti' untuk masyarakat jika terpilih kembali dalam pemilihan presiden 2019. Kartu-kartu itu adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra Kerja.
Kartu-kartu itu diperkenalkan dalam pidato kebangsaan Jokowi atau Konvensi Rakyat bertajuk "Optimis Indonesia Maju" di Sentul International Convention Center, Bogor, kemarin 24 Februari 2019.
Baca: Sindir Pemilik Lahan Luas, Jokowi: Kalau Dibalikin, Saya Tunggu
Dalam masa pemerintahan saat ini, Jokowi telah memiliki sejumlah program 'kartu sakti' untuk masyarakat. Berikut daftarnya:
- Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Pemerintah meluncurkan KIP untuk pelajar SD-SMA yang kurang mampu.
Untuk peserta didik SD dan sederajatnya mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun, SMP dan sederajatnya Rp 750 ribu per tahun, dan setingkat SMA sebesar Rp 1 juta per tahun.Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, pada konferensi pers 4 Tahun Pemerintahan Jokowi - JK, mengatakan sejak 2015 hingga Agustus 2018, pemerintah telah membagikan Rp 35,7 triliun untuk 27,9 juta siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di seluruh tanah air.
Menurut Menteri, Kartu Indonesia Pintar dibagikan pada tahun 2015 sebanyak 10 juta, 10,9 juta pada tahun 2016, dan seterusnya untuk 2018 sampai Agustus telah dibagikan 7 juta.
BAca: Kisah Luhut tentang Jokowi dan Posisi Berbalik dalam 12 tahun
- Kartu Indonesia Sehat (KIS)
KIS adalah nama untuk Program Jaminan Kesehatan (JKN) bagi fakir miskin dan tidak mampu serta iurannya dibayarkan oleh pemerintahHingga 14 September 2018, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 202.160.855 jiwa. Dalam pemberian layanan kesehatan, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 22.531 fasilitas kesehatan tingkat pertama, 2.434 rumah sakit (termasuk di dalamnya klinik utama), 1.546 apotek, dan 1.093 optik.
- Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin. PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan dan fasilitas pendidikan yang tersedia di sekitar mereka.Pada 2016 penerima PKH sebanyak 6 juta keluarga dengan anggaran sebesar Rp 10 Triliun. Pada 2017 penerima PKH sebanyak 6.228.810 keluarga dengan anggaran sebesar Rp 11,5 triliun.
Jumlah penerima PKH pada 2018 sebanyak 10.000.232 keluarga dengan alokasi anggaran sebesar Rp 17,5 triliun. Sedangkan target penerima PKH untuk 2019 sebanyak 10 juta keluarga dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32,65 triliun